Sabtu, Oktober 5, 2024
25 C
Palangkaraya

UPR Peringati Hari Kartini 2021

PALANGKA RAYA– Universitas Palangka Raya menggelar peringatan Hari Kartini 2021 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (29/42021).  Acara ini mengangkat tema “Prespektif bawi dayak sebagai wanita cerdas dan mandiri dalam merefleksikan perjuangan Kartini”.

Dalam sambutannya Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Palangka Raya (UPR) Dra Riap Susilawati Msi menyampaikan saat ini tantangan globalisasi pembangunan yang signifikan dan transformatif telah menghadang. Dharma Wanita UPR sebagai institusi pendidikan di Kalteng agar turut terlibat dalam mempersiapkan sumber daya perempuan yang tangguh dan berdaya saing. Perempuan juga harus siap menghadapi dan berperan aktif dalam pembangunan dan globalisasi dunia.

Selain itu, Ketua DPW UPR juga menyoroti angka pernikahan dini di kalimantan tengah dimana tercatat di BKKBN pusat pada tahun 2019 menunjukkan angka tertinggi kedua setelah Sulawesi Barat.

Baca Juga :  Potensi PPI Kumai Perlu Dimaksimalkan

“Pernikahan usia dini mengakibatkan lahirnya bayi stunting yang menjadi perbincangan hangat diskala nasional dan menjadi perhatian serius Pemerintahan Jokowi periode ini,” ujarnya.

Dharma Wanita Persatuan memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama melakukan sosialisasi, edukasi untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda Kalteng agar memiliki semangat dan orientasi pada pendidikan.

“Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah menyiasati dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat, melakukan sosialisasi sebagai upaya mengedukasi perempuan muda terkait bahaya menikah di usia dini serta meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi,” katanya. (hen/sma)

PALANGKA RAYA– Universitas Palangka Raya menggelar peringatan Hari Kartini 2021 yang dilaksanakan secara daring, Kamis (29/42021).  Acara ini mengangkat tema “Prespektif bawi dayak sebagai wanita cerdas dan mandiri dalam merefleksikan perjuangan Kartini”.

Dalam sambutannya Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Palangka Raya (UPR) Dra Riap Susilawati Msi menyampaikan saat ini tantangan globalisasi pembangunan yang signifikan dan transformatif telah menghadang. Dharma Wanita UPR sebagai institusi pendidikan di Kalteng agar turut terlibat dalam mempersiapkan sumber daya perempuan yang tangguh dan berdaya saing. Perempuan juga harus siap menghadapi dan berperan aktif dalam pembangunan dan globalisasi dunia.

Selain itu, Ketua DPW UPR juga menyoroti angka pernikahan dini di kalimantan tengah dimana tercatat di BKKBN pusat pada tahun 2019 menunjukkan angka tertinggi kedua setelah Sulawesi Barat.

Baca Juga :  Potensi PPI Kumai Perlu Dimaksimalkan

“Pernikahan usia dini mengakibatkan lahirnya bayi stunting yang menjadi perbincangan hangat diskala nasional dan menjadi perhatian serius Pemerintahan Jokowi periode ini,” ujarnya.

Dharma Wanita Persatuan memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama melakukan sosialisasi, edukasi untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda Kalteng agar memiliki semangat dan orientasi pada pendidikan.

“Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah menyiasati dengan norma dan aturan yang berlaku di masyarakat, melakukan sosialisasi sebagai upaya mengedukasi perempuan muda terkait bahaya menikah di usia dini serta meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi,” katanya. (hen/sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/