“Asumsi kita dengan penyediaan 1,8 juta dosis atau 1,9 juta dosis itu maka populasi masyarakat dengan usia diatas 18 tahun sudah divaksin 100 persen, kecuali yang karena alasan medis tidak bisa divaksin,” jelas dia.
Menurut Suyuti, dengan 1,8 juta jiwa apabila keseluruhan nantinya menggunakan vaksin sinovac maka harus dua kali dilakukan penyuntikan vaksin. Maka diasumsikan Kalteng memerlukan 3,6 juta dosis untuk penyuntikan pertama dan kedua.
“Saat ini kami sudah menerima 409 ribu lebih vaksin, sehingga kebutuhan kita yang akan kita kejar ke pusat sekitar 3 juta lebih, kami sudah membuat surat dan sudah ditandatangai pak wagub dan akan segera kami kirimkan ke pusat,” katanya.
Selanjutnya, dengan dosis tiga juta lebih dosis itu maka untuk bisa mencapai 100 persen vaksinasi dapat diselesaikan pada akhir Oktober nanti. Dengan demikian, rata-rata dalam sehari vaksinator bisa menyuntikkan 25 ribu vaksin lebih apabila dibagi berdasarkan jumlah vaksinator yang ada yakni 1.635.
“Maka perkabupaten kita bisa melihat yang paling tinggi harus menyuntikkan per satu vaksinator per hari termasuk hari libur adalah Kota Palangka Raya, jadi satu vaksinator minimal menyuntik 22 orang dalam satu hari dan bisa saja itu diselesaikan dalam waktu satu jam,” terangnya.
Namun, lanjut dia, perlu juga dipahami bahwa pemerintah tidak sepenuhnya bertanggung jawab menyuntikan sisa masyarakat yang divaksin ini. Lantaran, ada yang melewati mekanisme vaksin gotong royong yang dikoordinir oleh pihak swasta salah satunya KADIN dan Biofarma, tidak melibatkan pemerintah.
“Selainnitu juga akan ada NGO yang akan menyuntikkan vaksin 10 ribu dosis nantinya,” singkat Suyuti.
Selain itu, dalam rangka percepatan vaksinasi di Kalteng diperlukan strategi percepatan, pihaknya menyampaikan beberapa usulan strategi percepatan seperti melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng yang sudah akan melaksanakan tatap muka pada 1 Juli mendatang. “Atau melibatkan perguruan tinggi dengan melibatkan mahasiswa yang sudah berusia di atas 18 tahun ke atasm, misal saat kuliah harus menunjukkan kartu vaksinasi dan beberapa strategi percepatan lainnya,” ujarnya.