Terpisah, Sukaryanto yang merupakan salah satu pasien Covid-19 yang menjalani isoman dan telah sembuh menceritakan perjuangannya menjalani isoman. Berawal dari rekan kerja yang positif Covid-19, selanjutnya ia mengalami gejala Covid-19. Setelah dilakukan tes antigen, akhirnya ia divonis positif Covid-19.
“Di sisi lain, keluarga besar saya terpapar, kemudian istri dan anak-anak saya juga mengalami gejala, beruntung pihak tempat saya bekerja memfasilitasi saya swab dan periksa ke RS, serta disediakan tempat untuk isoman,” katanya kepada Kalteng Pos.
Selama isoman, empat hari ia mengalami gejala yang dirasa sangat berat. Selalu mual, demam, dan flu. Namun ia tetap rutin mengonsumsi obat dan vitamin yang diberi dokter. Setelah empat hari berlalu, gejala yang dirasakan sudah mulai hilang. Pada hari ke-11 isoman, ia jalani tes dan hasilnya negatif.
“Saat saya isoman, saya sampaikan kepada Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya untuk didata dan dipantau, termasuk RS tempat saya periksa yakni RS TNI Palangka Raya juga menyampaikan informasi kepada Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya,” ungkap dia.
Ia memang diperbolehkan menjalani isoman lantaran saat pemeriksaan di RS TNI diketahui tidak memiliki gejala berat. Disampaikan dokter, lanjut dia, sepuluh hari terhitung dari awal isoman, melakukan swab lagi. “Setelah saya swab di hari kesepuluh, hasilnya negatif, kemudian hari ke-26 swab lagi, hasil tetap negatif. Yang penting harus kuat mental, jangan sampai stres,” pungkasnya. (abw/ahm/ce/ala)