Kamis, November 21, 2024
26.5 C
Palangkaraya

Ary Egahni Kembali Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan

KUALA KAPUAS-Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah Ary Egahni Ben Bahat, SH, MH, kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yang kali ini dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda, Kabupaten Kapuas, Sabtu (27/11).

Pada kesempatan itu, Ary Egahni menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

“Saat ini sangat penting penting untuk kita, khususnya para generasi muda untuk menjaga Empat Pilar Kebangsaan, sehingga nantinya mampu untuk mewarisi bangsa dan negara besar ini, melihat bahwa generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin untuk bangsa ke depan,” kata Anggota DPR RI itu.

Baca Juga :  Akhmad Husaini Dilantik Gantikan Suparmadi

Memulai sosialisasinya, Ary Egahni menyebutkan akan Pilar pertama yaitu Pancasila sebagai Ideologi Negara, yang mana Pancasila berasal dari dua kata Sanskerta, yakni Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asa.

Kemudian pilar kedua yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau disingkat UUD 1945 atau UUD 45 sebagai hukum dasar tertulis, yang merupakan konstitusi Pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini.

“Pilar selanjutnya yakni NKRI yang berasal dari singkatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bediri dari Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Mohammad Hatta,” ujar Ary Egahni.

Baca Juga :  Perusahaan dan Warga Mesti Berkomunikasi dengan Baik

Kemudian, dirinya mengungkapkan pilar terakhir yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan motto atau semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. “Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah berbeda-beda tetapi tetap satu,” tambahnya.

Untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan ini, menurutnya diperlukan kerja sama dari semua pihak dengan saling memotivasi satu dengan yang lainnya. “Agar para generasi muda merasa terpacu berkewajiban untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan tersebut,” pungkasnya. (hms)

KUALA KAPUAS-Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah Ary Egahni Ben Bahat, SH, MH, kembali menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yang kali ini dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda, Kabupaten Kapuas, Sabtu (27/11).

Pada kesempatan itu, Ary Egahni menjelaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.

“Saat ini sangat penting penting untuk kita, khususnya para generasi muda untuk menjaga Empat Pilar Kebangsaan, sehingga nantinya mampu untuk mewarisi bangsa dan negara besar ini, melihat bahwa generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin untuk bangsa ke depan,” kata Anggota DPR RI itu.

Baca Juga :  Akhmad Husaini Dilantik Gantikan Suparmadi

Memulai sosialisasinya, Ary Egahni menyebutkan akan Pilar pertama yaitu Pancasila sebagai Ideologi Negara, yang mana Pancasila berasal dari dua kata Sanskerta, yakni Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asa.

Kemudian pilar kedua yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau disingkat UUD 1945 atau UUD 45 sebagai hukum dasar tertulis, yang merupakan konstitusi Pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini.

“Pilar selanjutnya yakni NKRI yang berasal dari singkatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bediri dari Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Mohammad Hatta,” ujar Ary Egahni.

Baca Juga :  Perusahaan dan Warga Mesti Berkomunikasi dengan Baik

Kemudian, dirinya mengungkapkan pilar terakhir yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan motto atau semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. “Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah berbeda-beda tetapi tetap satu,” tambahnya.

Untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan ini, menurutnya diperlukan kerja sama dari semua pihak dengan saling memotivasi satu dengan yang lainnya. “Agar para generasi muda merasa terpacu berkewajiban untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan tersebut,” pungkasnya. (hms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/