Minggu, November 10, 2024
33 C
Palangkaraya

Doakan Ekonomi Cepat Pulih

PALANGKA RAYA-Vihara Avalokitesvara di Jalan Tjilik Riwut Km 9 Palangka Raya mulai disolek. Warga Tionghoa terlihat memasang lampu lampion dan membersihkan rupang. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang jatuh pada 1 Februari 2022.

Tahun ini merupakan kali kedua perayaan Imlek di tengah pandemi. Tahun Baru Imlek yang merupakan perayaan penting orang Tionghoa tetap diperingati, meski dilaksanakan secara sederhana tanpa ada kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Tahun baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Masyarakat Tionghoa yang berada di Bumi Tambun Bungai ini tetap melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek.1 Februari 2022 merupakan tahun ke-2.573. Tema yang diangkat tahun ini yakni “Semoga Hari Esok Lebih Baik”.

Baca Juga :  Covid-19 Belum Melandai, Prokes Jangan Diabai

Ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Palangka Raya Romo Sulistio mengatakan, setiap tahun diharapkan ada hal baru yang tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya. “Misal saja kondisi saat ini di tengah pandemi Covid-19 dan ekonomi bisa lebih bagus lagi,” katanya saat diwawancarai di Vihara Avalokitesvara, Jumat (28/1).

Imlek tahun ini adalah Shio Macan Air. Ada banyak harapan yang ingin didapatkan. Tentunya yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain perbaikan ekonomi, ada harapan besar agar pandemi cepat berakhir dan Palangka Raya tetap aman serta kondusif.

“Ya kami berharap ada perubahan di Tahun Baru Imlek ini, Indonesia khususnya Kota Palangka Raya tetap kondusif, masyarakat hidup rukun dalam keberagaman adat, budaya, dan agama. Selain itu, semoga perekonomian bisa segera membaik meski pandemi belum berakhir,” harapnya.

Baca Juga :  Pemberian Vaksin Anak Perlu Dukungan Orang Tua

Di Vihara Avalokitesvara Palangka Raya dilaksanakan kegiatan yang menjadi tradisi tahunan, yakni membersihkan lingkungan vihara, termasuk rupang yang ada di vihara. “Meskipun dalam kondisi pandemi, kami tetap melaksanakan kegiatan rutin ini, membersihkan vihara walaupun tidak seramai tahun-tahun sebelum pandemi,” ucap pria yang biasa disapa Koh Aphin ini.

PALANGKA RAYA-Vihara Avalokitesvara di Jalan Tjilik Riwut Km 9 Palangka Raya mulai disolek. Warga Tionghoa terlihat memasang lampu lampion dan membersihkan rupang. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang jatuh pada 1 Februari 2022.

Tahun ini merupakan kali kedua perayaan Imlek di tengah pandemi. Tahun Baru Imlek yang merupakan perayaan penting orang Tionghoa tetap diperingati, meski dilaksanakan secara sederhana tanpa ada kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Tahun baru Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Masyarakat Tionghoa yang berada di Bumi Tambun Bungai ini tetap melaksanakan kegiatan dalam rangka memperingati Tahun Baru Imlek.1 Februari 2022 merupakan tahun ke-2.573. Tema yang diangkat tahun ini yakni “Semoga Hari Esok Lebih Baik”.

Baca Juga :  Covid-19 Belum Melandai, Prokes Jangan Diabai

Ketua Majelis Budayana Indonesia (MBI) Palangka Raya Romo Sulistio mengatakan, setiap tahun diharapkan ada hal baru yang tentunya lebih baik dari tahun sebelumnya. “Misal saja kondisi saat ini di tengah pandemi Covid-19 dan ekonomi bisa lebih bagus lagi,” katanya saat diwawancarai di Vihara Avalokitesvara, Jumat (28/1).

Imlek tahun ini adalah Shio Macan Air. Ada banyak harapan yang ingin didapatkan. Tentunya yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Selain perbaikan ekonomi, ada harapan besar agar pandemi cepat berakhir dan Palangka Raya tetap aman serta kondusif.

“Ya kami berharap ada perubahan di Tahun Baru Imlek ini, Indonesia khususnya Kota Palangka Raya tetap kondusif, masyarakat hidup rukun dalam keberagaman adat, budaya, dan agama. Selain itu, semoga perekonomian bisa segera membaik meski pandemi belum berakhir,” harapnya.

Baca Juga :  Pemberian Vaksin Anak Perlu Dukungan Orang Tua

Di Vihara Avalokitesvara Palangka Raya dilaksanakan kegiatan yang menjadi tradisi tahunan, yakni membersihkan lingkungan vihara, termasuk rupang yang ada di vihara. “Meskipun dalam kondisi pandemi, kami tetap melaksanakan kegiatan rutin ini, membersihkan vihara walaupun tidak seramai tahun-tahun sebelum pandemi,” ucap pria yang biasa disapa Koh Aphin ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/