Sebelumnya, orang nomor satu di Kotim itu memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengerahkan alat berat melakukan normalisasi aliran air di kawasan permukiman warga Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit yang tergenang banjir.
Alat berat itu mengeruk parit-parit di kawasan permukiman yang tersumbat. Diharapkan, hal ini mampu menormalkan aliran air sehingga banjir segera surut.
Langkah itu diambil bupati, sebagai solusi jangka pendek mengatasi kawasan permukiman yang tergenang banjir. Sementara itu, ke depannya akan dilaksanakan pembenahan drainase.
Banjir yang melanda desa tersebut berdampak terhadap kerugian yang sangat besar bagi petani padi. Petani mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Pasalnya, ada sekitar 3.500 hektare sawah yang siap panen terendam banjir. (sli/ans/ko)