Senin, November 25, 2024
24 C
Palangkaraya

496 Unit Rumah Selesai Dibedah, Kalteng Makin BERKAH

Dalam program ini pemerintah tidak memberikan bantuan berupa uang tunai, tapi dalam bentuk bahan bangunan. Pelaksanaannya dieksekusi oleh masyarakat dengan membentuk kelompok untuk memperbaiki atau membangun rumah secara bergotong-royong.

Ada beberapa kriteria untuk menjadi penerima Program Bedah Rumah. Antara lain, merupakan warga negara Indonesia yang sudah berkeluarga, memiliki atau menguasai tanah dengan hak yang sah, belum memiliki rumah atau memiliki dan menempati satu-satunya rumah tidak layak huni, belum pernah memperoleh dana bedah rumah atau bantuan lain dari pemerintah untuk program perumahan, berpenghasilan kurang atau sama dengan upah minimal provinsi, dan bersedia berswadaya membentuk kelompok dengan pernyataan tanggung renteng.

“Pemberian bedah rumah berdasarkan kriteria yang diusulkan oleh bupati dan wali kota masing-masing kabupaten/kota dan dilengkapi data jumlah rumah dan RTLH. Jumlah data yang diusulkan minimal 20 unit per desa/kelurahan dan legalitas tanah calon penerima bantuan tidak dalam sengketa dan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” tambah Leonard.

Baca Juga :  Pesan Bupati dalam Pembahasan Program dan Kegiatan Perhitungkan Aspek Efisiensi dan Efektivitas

Selain untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pada 2018 lalu Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Disperkimtan juga melaksanakan bedah rumah berupa rehab rumah milik veteran dan janda pejuang. Bantuan hibah perbaikan rumah dari pemprov ini dalam rangka penghargaan kepada para veteran dan pejuang atas jasa-jasa mereka.

Lebih lanjut dikatakan Leonard, rumah sehat dengan lingkungan yang sehat merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat Kalteng.

“Masyarakat perlu diajarkan bagaimana memiliki rumah sehat. Karena itu Disperkimtan sering menggelar penyuluhan,” ungkap Leonard.

Tujuan penyuluhan itu, lanjutnya, agar dapat menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menempati rumah yang sehat dan memelihara lingkungan yang sehat, termasuk pengelolaan sampah. “Lingkungan yang bersih akan dapat mencegah penularan penyakit dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat penghuninya,” imbuhnya sembari menyebut bahwa lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi penghuninya. Hal-hal positif tersebut nantinya akan memberikan energi positif bagi masyarakat, sehingga mempunyai semangat menjalani kehidupan, bahagia, dan sejahtera. (nue/ce/ala)

Baca Juga :  Segala Sektor Jadi Prioritas Utama

Dalam program ini pemerintah tidak memberikan bantuan berupa uang tunai, tapi dalam bentuk bahan bangunan. Pelaksanaannya dieksekusi oleh masyarakat dengan membentuk kelompok untuk memperbaiki atau membangun rumah secara bergotong-royong.

Ada beberapa kriteria untuk menjadi penerima Program Bedah Rumah. Antara lain, merupakan warga negara Indonesia yang sudah berkeluarga, memiliki atau menguasai tanah dengan hak yang sah, belum memiliki rumah atau memiliki dan menempati satu-satunya rumah tidak layak huni, belum pernah memperoleh dana bedah rumah atau bantuan lain dari pemerintah untuk program perumahan, berpenghasilan kurang atau sama dengan upah minimal provinsi, dan bersedia berswadaya membentuk kelompok dengan pernyataan tanggung renteng.

“Pemberian bedah rumah berdasarkan kriteria yang diusulkan oleh bupati dan wali kota masing-masing kabupaten/kota dan dilengkapi data jumlah rumah dan RTLH. Jumlah data yang diusulkan minimal 20 unit per desa/kelurahan dan legalitas tanah calon penerima bantuan tidak dalam sengketa dan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” tambah Leonard.

Baca Juga :  Pesan Bupati dalam Pembahasan Program dan Kegiatan Perhitungkan Aspek Efisiensi dan Efektivitas

Selain untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pada 2018 lalu Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Disperkimtan juga melaksanakan bedah rumah berupa rehab rumah milik veteran dan janda pejuang. Bantuan hibah perbaikan rumah dari pemprov ini dalam rangka penghargaan kepada para veteran dan pejuang atas jasa-jasa mereka.

Lebih lanjut dikatakan Leonard, rumah sehat dengan lingkungan yang sehat merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat Kalteng.

“Masyarakat perlu diajarkan bagaimana memiliki rumah sehat. Karena itu Disperkimtan sering menggelar penyuluhan,” ungkap Leonard.

Tujuan penyuluhan itu, lanjutnya, agar dapat menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menempati rumah yang sehat dan memelihara lingkungan yang sehat, termasuk pengelolaan sampah. “Lingkungan yang bersih akan dapat mencegah penularan penyakit dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat penghuninya,” imbuhnya sembari menyebut bahwa lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi penghuninya. Hal-hal positif tersebut nantinya akan memberikan energi positif bagi masyarakat, sehingga mempunyai semangat menjalani kehidupan, bahagia, dan sejahtera. (nue/ce/ala)

Baca Juga :  Segala Sektor Jadi Prioritas Utama

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/