Senin, Juli 8, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Satgas Covid-19 Tetap Siaga

SAMPIT – Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kotim terus dilakukan. Meski saat ini Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke Level 3 di Kabupaten Kotim.

“Tetap. Prinsipnya protokol kesehatan dipatuhi, 3T (Tracing, Tracking, Treatment) juga tetap jalan,” terang Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, Senin (30/8).

Kendati Kotim telah berstatus level 3 dan kemungkinan turun ke ke level 2, Halikinnor mengungkapkan, hingga saat ini satgas penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan hingga desa masih terus aktif melakukan pengendalian kasus. Hal tersebut diharapkan dapat terus menekan penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim

“Kontribusi dari teman-teman satgas di semua tingkatan adalah dengan disiplin protokol kesehatan, jangan sampai kendor,” jelas bupati.

Baca Juga :  Cegah Inflasi, Pemprov Tanam Padi Pera

Dia menambahkan, selain melakukan langkah penanganan, program vaksinasi Covid-19 juga terus dilakukan sebagai tindakan preventif. Bupati menyebutkan Dinas Kesehatan, TNI-Polri, juga lembaga dan instansi lain di Kabupaten Kotim terus berupaya untuk mempercepat program tersebut.

“Vaksinasi terus jalan, Alhamdulillah kemarin ibu hamil juga telah dilakukan vaksinasi,” tukasnya.

Seiring menurunnya kasus Covid-19  di Kabupaten Kotim, pemerintah setempat mulai mempersiapkan sejumlah pelonggaran aktivitas masyarakat.

Meskipun demikian, Bupati mengimbau, masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jangan sampai terlena dan menganggap bahwa pandemi ini sudah berakhir. Jangan sampai setelah level turun, masyarakat justru abai, mengingat virus masih  ada di sekitar kita,” tegasnya.

Seiring telah dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara terbatas, bupati mengingatkan agar satuan pendidikan untuk benar benar menjalakan prokes dengan ketat.

Baca Juga :  Pengawasan Nakes Lebih Terpusat

Dia menambahkan, sistem pengawasan yang komprehensif dalam pembelajaran tatap muka bukan hanya tanggung jawab satuan pendidikan, tetapi juga orangtua di rumah dan unsur lingkungan lainnya.  (sli/ans)

SAMPIT – Upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kotim terus dilakukan. Meski saat ini Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke Level 3 di Kabupaten Kotim.

“Tetap. Prinsipnya protokol kesehatan dipatuhi, 3T (Tracing, Tracking, Treatment) juga tetap jalan,” terang Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, Senin (30/8).

Kendati Kotim telah berstatus level 3 dan kemungkinan turun ke ke level 2, Halikinnor mengungkapkan, hingga saat ini satgas penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan hingga desa masih terus aktif melakukan pengendalian kasus. Hal tersebut diharapkan dapat terus menekan penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim

“Kontribusi dari teman-teman satgas di semua tingkatan adalah dengan disiplin protokol kesehatan, jangan sampai kendor,” jelas bupati.

Baca Juga :  Cegah Inflasi, Pemprov Tanam Padi Pera

Dia menambahkan, selain melakukan langkah penanganan, program vaksinasi Covid-19 juga terus dilakukan sebagai tindakan preventif. Bupati menyebutkan Dinas Kesehatan, TNI-Polri, juga lembaga dan instansi lain di Kabupaten Kotim terus berupaya untuk mempercepat program tersebut.

“Vaksinasi terus jalan, Alhamdulillah kemarin ibu hamil juga telah dilakukan vaksinasi,” tukasnya.

Seiring menurunnya kasus Covid-19  di Kabupaten Kotim, pemerintah setempat mulai mempersiapkan sejumlah pelonggaran aktivitas masyarakat.

Meskipun demikian, Bupati mengimbau, masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jangan sampai terlena dan menganggap bahwa pandemi ini sudah berakhir. Jangan sampai setelah level turun, masyarakat justru abai, mengingat virus masih  ada di sekitar kita,” tegasnya.

Seiring telah dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara terbatas, bupati mengingatkan agar satuan pendidikan untuk benar benar menjalakan prokes dengan ketat.

Baca Juga :  Pengawasan Nakes Lebih Terpusat

Dia menambahkan, sistem pengawasan yang komprehensif dalam pembelajaran tatap muka bukan hanya tanggung jawab satuan pendidikan, tetapi juga orangtua di rumah dan unsur lingkungan lainnya.  (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/