SAMPIT-Saat ini Jalan HM Hatta atau lingkar selatan yang dikhususkan untuk angkutan berat kondisinya kembali rusak parah dan sulit dilewati. Kondisi ini membuat banyak kendaraan berat kembali melintasi jalan dalam kota khususnya jalan Kapten Mulyono, Pelita dan HM Arsyad.
Untuk memperbaiki jalan tersebut pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah melakukan rapat dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) dan perusahaan lainnya untuk mencari solusi perbaikan jalan lingkar selatan.
“Kami sudah melakukan rapat dengan para perusahaan besar swasta baik dibidang perkebunan, pertambangan maupun lainnya, dan mereka sudah sepakat akan kembali membantu material. Mudah-mudahan kalau material itu sudah masuk, akan dikerjakan terlebih dahulu sehingga tidak ada lagi mobil angkutan masuk dalam kota,” kata Bupati Kotim H Halikinnor, kemarin (22/6).
Dirinya mengatakan terkait maraknya truk dan angkutan berat yang melintasi jalan dalam Kota Sampit sampit saat ini, masih menjadi dilema, karena pihaknya mempertimbangkan bagaimana agar aktivitas perekonomian di daerah ini tetap berjalan. Namun jika dibiarkan terus akan merusak jalan yang sudah dilakukan perbaikan.
Mantan Sekda Kotim ini juga berharap kepada transportasi pengangkut alat berat ataupun truk terutama jasa angkutan mengurangi muatannya, guna menjaga jalan dari kerusakan. Saat ini perbaikan jalan sudah mulai dilakukan sementara angkutan terus melewati jalan kota yang kapasitasnnya hanya 8 ton.
“Saya meminta para angkutan dapat mengurangi beban angkutannya, karena kapasitas jalan kita hanya 8 ton, agar jalan yang sudah baik tidak rusak lagi. Sehingga anggaran yang sudak kami kucurkan untuk perbaikan jalan tersebut tidak terbuang sia-sia, apalagi saat ini anggaran sangat terbatas,” tutupnya (bah/ans).