Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Ada 55 Titik Api Terpantau di Barito Selatan

BUNTOK – Hingga Minggu 21 Agustus 2022, terpantau ada sebanyak 55 hotspot atau titik api di wilayah Kabupaten Barito Selatan. Namun dari jumlah titik api sebanyak itu, belum terpantau kejadian kebakaran yang sangat signifikan.

“Berdasarkan data pemantauan tercatat sebanyak 55 hotspot atau titik panas terdeteksi di wilayah Kabupaten Barito Selatan hingga 21  Agustus 2022,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan Alip Suraya melalui pesan Whatsaap (WA) Minggu (21/8).

Menurut dia, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus 2022.

Namun, sampai saat ini tidak ada kejadian kebakaran hutan dan lahan yang sangat signifikan terjadi di wilayah Barito Selatan. “Hanya ada dua kejadian karhutla yakni di Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Jenamas, tapi bisa diantisipasi dengan cepat berkat kerja sama semua pihak, MPA, masyarakat dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Barsel Safari Natal ke Karau Kuala

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang membuka lahan dengan membakar, pada prinsipnya tidak selama mendapat izin baik dari kepala wilayah. Misalnya di desa izin dengan kepala desa.

Bahkan bila ada pemberitahuan ke BPBD, sambung dia, pada saat warga tersebut membuka lahan pihaknya akan standby di lokasi dengan peralatan lengkap.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Alhamdulilah meski memasuki kemarau, namun hingga saat ini tidak ada karhutla yang terlalu signifikan,” kata dia. (ner/ko)

BUNTOK – Hingga Minggu 21 Agustus 2022, terpantau ada sebanyak 55 hotspot atau titik api di wilayah Kabupaten Barito Selatan. Namun dari jumlah titik api sebanyak itu, belum terpantau kejadian kebakaran yang sangat signifikan.

“Berdasarkan data pemantauan tercatat sebanyak 55 hotspot atau titik panas terdeteksi di wilayah Kabupaten Barito Selatan hingga 21  Agustus 2022,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan Alip Suraya melalui pesan Whatsaap (WA) Minggu (21/8).

Menurut dia, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus 2022.

Namun, sampai saat ini tidak ada kejadian kebakaran hutan dan lahan yang sangat signifikan terjadi di wilayah Barito Selatan. “Hanya ada dua kejadian karhutla yakni di Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Jenamas, tapi bisa diantisipasi dengan cepat berkat kerja sama semua pihak, MPA, masyarakat dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Bupati Barsel Safari Natal ke Karau Kuala

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang membuka lahan dengan membakar, pada prinsipnya tidak selama mendapat izin baik dari kepala wilayah. Misalnya di desa izin dengan kepala desa.

Bahkan bila ada pemberitahuan ke BPBD, sambung dia, pada saat warga tersebut membuka lahan pihaknya akan standby di lokasi dengan peralatan lengkap.

“Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Alhamdulilah meski memasuki kemarau, namun hingga saat ini tidak ada karhutla yang terlalu signifikan,” kata dia. (ner/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/