Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Cegah Konflik Sosial di Tengah Keberagaman

TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah terjadinya konflik sosial di tengah kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, hal itu penting agar kondusivitas wilayah tetap terjaga dari pertikaian khususnya berkaitan terkait suku, adat, ras, dan agama.

“Tadi sudah disampaikan yang telah dilakukan, dimana sesuai peraturan perundang-undangan daerah juga telah memiliki tim terpadu dalam pemaparan yang disampaikan Depag, TNI, Polri dan kejaksaan untuk penanganan selama ini, ” kata Bupati Ampera kepada wartawan usai memimpin Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial (RAT – PKS) 2023, Selasa (20/6).

Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah itu mengatakan, konflik sosial menjadi atensi serius. Penanganan sejak dini mesti dilakukan supaya gejolak atau persoalan yang terjadi tidak meluas dan berakibat fatal bagi kehidupan masyarakat.

Baca Juga :  Perda Pembentukan Desa Dambung Tak akan Dicabut

Contohnya, ulas dia, ada satu kasus terjadi di wilayah Trans Siong Kecamatan Paju Epat terkait aliran kepercayaan beberapa waktu lalu. Kegiatan yang dinilai menyimpang dari ajaran agama itu bisa diredam dengan penanganan sedini mungkin.

“Agama paling rentan karena sudah menjadi isu nasional, sehingga ini yang akan ditindaklanjuti oleh tim terpadu untuk merangkul semua unsur pimpinan suku, petinggi adat dan ormas keagamaan untuk duduk bersama merumuskan persoalan yang akan dihadapi, apalagi menghadapi pemilu, ” ujarnya. (log/ens)

TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah terjadinya konflik sosial di tengah kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, hal itu penting agar kondusivitas wilayah tetap terjaga dari pertikaian khususnya berkaitan terkait suku, adat, ras, dan agama.

“Tadi sudah disampaikan yang telah dilakukan, dimana sesuai peraturan perundang-undangan daerah juga telah memiliki tim terpadu dalam pemaparan yang disampaikan Depag, TNI, Polri dan kejaksaan untuk penanganan selama ini, ” kata Bupati Ampera kepada wartawan usai memimpin Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial (RAT – PKS) 2023, Selasa (20/6).

Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah itu mengatakan, konflik sosial menjadi atensi serius. Penanganan sejak dini mesti dilakukan supaya gejolak atau persoalan yang terjadi tidak meluas dan berakibat fatal bagi kehidupan masyarakat.

Baca Juga :  Perda Pembentukan Desa Dambung Tak akan Dicabut

Contohnya, ulas dia, ada satu kasus terjadi di wilayah Trans Siong Kecamatan Paju Epat terkait aliran kepercayaan beberapa waktu lalu. Kegiatan yang dinilai menyimpang dari ajaran agama itu bisa diredam dengan penanganan sedini mungkin.

“Agama paling rentan karena sudah menjadi isu nasional, sehingga ini yang akan ditindaklanjuti oleh tim terpadu untuk merangkul semua unsur pimpinan suku, petinggi adat dan ormas keagamaan untuk duduk bersama merumuskan persoalan yang akan dihadapi, apalagi menghadapi pemilu, ” ujarnya. (log/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/