Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Bartim Target Jagungnisasi 1000 Hektare

TAMIANG LAYANG-Pemerintah Kabupaten Bartim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) menarget pengembangan jagung hybrida komposit mencapai 1000 Hektare. Pengembangan tanaman perkebunan itu tersebar di sepuluh kecamatan.

Kepala Distankep Bartim, Trikorianto menyebutkan, pengembangan jagung hybrida komposit tersebut di sepuluh kecamatan dan terbesar di Kecamatan Raren Batuah, Paku, dan Pematang Karau.

“Sesuai target Bupati Bartim Ampera AY Mebas pada Tahun 2021 jagungnisasi untuk Kabupaten Bartim,” ucap Trikorianto, kepada Kalteng Pos (grup kaltengonline.com), Kamis (28/4)

Trikorianto menjelaskan, untuk penunjang pengembangan tanaman perkebunan itu didukung dua sumber anggaran yakni, APBD Provinsi Kalteng dan APBD murni kabupaten. Hingga saat ini, sambung dia, juga telah mulai dilakukan penanaman periode April – September dengan luas 440 Hektare.

Baca Juga :  Raperda PDAM Tirta Janang Disepakati

Menurutnya, proyek jagungnisasi tersebut didorong oleh pemerintah dari bibit dan saprodi yang memadai. Sehingga pihaknya pun menyakini Jagungnisasi di Barito Timur bisa tercapai.

“Untuk pemasaran juga tidak dikhawatirkan karena hasil panen jagung itu sudah ada yang menampung dengan kerjasama pabrik swasta di 270 Kecamatan Paku maupun wilayah Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalsel,” sebut Trikorianto. (log/bud)

TAMIANG LAYANG-Pemerintah Kabupaten Bartim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) menarget pengembangan jagung hybrida komposit mencapai 1000 Hektare. Pengembangan tanaman perkebunan itu tersebar di sepuluh kecamatan.

Kepala Distankep Bartim, Trikorianto menyebutkan, pengembangan jagung hybrida komposit tersebut di sepuluh kecamatan dan terbesar di Kecamatan Raren Batuah, Paku, dan Pematang Karau.

“Sesuai target Bupati Bartim Ampera AY Mebas pada Tahun 2021 jagungnisasi untuk Kabupaten Bartim,” ucap Trikorianto, kepada Kalteng Pos (grup kaltengonline.com), Kamis (28/4)

Trikorianto menjelaskan, untuk penunjang pengembangan tanaman perkebunan itu didukung dua sumber anggaran yakni, APBD Provinsi Kalteng dan APBD murni kabupaten. Hingga saat ini, sambung dia, juga telah mulai dilakukan penanaman periode April – September dengan luas 440 Hektare.

Baca Juga :  Raperda PDAM Tirta Janang Disepakati

Menurutnya, proyek jagungnisasi tersebut didorong oleh pemerintah dari bibit dan saprodi yang memadai. Sehingga pihaknya pun menyakini Jagungnisasi di Barito Timur bisa tercapai.

“Untuk pemasaran juga tidak dikhawatirkan karena hasil panen jagung itu sudah ada yang menampung dengan kerjasama pabrik swasta di 270 Kecamatan Paku maupun wilayah Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalsel,” sebut Trikorianto. (log/bud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/