JAKARTA – Bupati Barito Utara H Nadalsyah menerima sertifikat dan menandatangani berita serah terima aset milik negara yaitu eks Bandar Udara Beringin Muara Teweh di Sekretariat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Jumat (16/6).
Sertifikat aset eks Bandara Beringin Muara Teweh ini ditandatangani dan diterima Bupati Barito Utara H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis, kepala Dinas Perhubungan, kepala BPKA dan kepala Bandara HM Sidik.
Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nafhan Syahroni menyampaikan, aset milik negara senilai kurang lebih Rp121 miliar ini segera dimanfaatkan dengan baik oleh Pemkab Barito Utara, agar tidak tumbuh atau berdiri bangunan liar. “Aset yang diserahkan ini agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar tidak tumbuh bangunan liar milik masyarakat,” kata Nafhan Syahroni.
Pada kesempatan itu, Nafhan Syahroni mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Barito Utara atas pengelolaan Bandar Udara Beringin Muara Teweh selama ini dan setelah penyerahan ini, semoga dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Bupati Nadalsyah menyampaikan, sejarah singkat Bandara Beringin Muara Teweh yang memiliki panjang runway lebih kurang 900 meter tersebut, sejak awal beroperasi hingga beralih ke Bandara HM Sidik.
“Rute saat itu, dari dan Muara Teweh ke Palangka Raya dan Banjarmasin dengan pesawat jenis Cessna Susi Air kapasitas lebih kurang 10 penumpang,” ungkapnya.
Seiring perkembangan dan kemajuan Barito Utara melalui proses dan tahapan yang sangat panjang, pada 30 Maret 2021, Bandara HM Sidik akhirnya diresmikan Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin. “Sejak itu, operasional Bandara Beringin Muara Teweh dialihkan ke Bandara HM Sidik untuk mengakomodir transportasi masyarakat di Barito Utara yang semakin meningkat,” tegas Koyem– panggilan akrab Nadalsyah. (her/ens)
JAKARTA – Bupati Barito Utara H Nadalsyah menerima sertifikat dan menandatangani berita serah terima aset milik negara yaitu eks Bandar Udara Beringin Muara Teweh di Sekretariat Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Jumat (16/6).
Sertifikat aset eks Bandara Beringin Muara Teweh ini ditandatangani dan diterima Bupati Barito Utara H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis, kepala Dinas Perhubungan, kepala BPKA dan kepala Bandara HM Sidik.
Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nafhan Syahroni menyampaikan, aset milik negara senilai kurang lebih Rp121 miliar ini segera dimanfaatkan dengan baik oleh Pemkab Barito Utara, agar tidak tumbuh atau berdiri bangunan liar. “Aset yang diserahkan ini agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar tidak tumbuh bangunan liar milik masyarakat,” kata Nafhan Syahroni.
Pada kesempatan itu, Nafhan Syahroni mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Barito Utara atas pengelolaan Bandar Udara Beringin Muara Teweh selama ini dan setelah penyerahan ini, semoga dapat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Bupati Nadalsyah menyampaikan, sejarah singkat Bandara Beringin Muara Teweh yang memiliki panjang runway lebih kurang 900 meter tersebut, sejak awal beroperasi hingga beralih ke Bandara HM Sidik.
“Rute saat itu, dari dan Muara Teweh ke Palangka Raya dan Banjarmasin dengan pesawat jenis Cessna Susi Air kapasitas lebih kurang 10 penumpang,” ungkapnya.
Seiring perkembangan dan kemajuan Barito Utara melalui proses dan tahapan yang sangat panjang, pada 30 Maret 2021, Bandara HM Sidik akhirnya diresmikan Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin. “Sejak itu, operasional Bandara Beringin Muara Teweh dialihkan ke Bandara HM Sidik untuk mengakomodir transportasi masyarakat di Barito Utara yang semakin meningkat,” tegas Koyem– panggilan akrab Nadalsyah. (her/ens)
