KUALA KURUN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar rapat penjelasan dan antisipasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji. Hal ini dilakukan sehubungan dengan terlambatnya pendistribusian ke Gumas.
Hal itu disebabkan karena ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, atau di Bukit Rawi, tepatnya di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, yang terendam banjir.
“Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan itu, kami akan terus melakukan pengawasan dengan menugaskan Satpol PP ke lapangan. Kami tidak ingin terjadi penimbunan yang mengakibatkan kenaikan harga,” kata Asisten II Setda Gumas Richard, belum lama ini.
Menurut dia, beberapa hari yang lalu memang sempat terjadi kekosongan BBM dan elpiji, dikarenakan terganggunya jalur distribusi dari Palangka Raya menuju Kuala Kurun akibat banjir. Kondisi seperti ini membuat masyarakat tidak nyaman.
“Untuk mengantipasi kekosongan itu, para agen sepakat untuk mengubah jalur distribusi melewati Banjarmasin, agar BBM dan elpiji tersedia di Kabupaten Gumas. Semoga distribusi tetap lancar dan kami akan tetap melakukan pengawasan,” ujarnya.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar tidak panik, tidak membeli segala sesuatu secara berlebihan, karena kedepannya kondisi ini akan normal kembali.
“Kami berharap banjir cepat surut, sehingga kita bisa memperbaiki jalan ada dan beberapa jalan alternatif. Salah satunya ruas Jalan Kurun-Linau,” terangnya.
Terkait ruas jalan Kurun-Linau, tambah dia, diminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk bisa berkoordinasi dengan DPU Provinsi Kalteng dalam penanganan jalan Kurun-Linau, karena status jalan adalah jalan provinsi. “Meskipun jalan ini statusnya jalan provinsi, namun yang setiap melintas adalah warga kita. Semoga tahun depan jalur Kurun-Linau bisa fungsional,” ungkapnya. (okt/ens)