KASONGAN-Pemerintah Kabupaten Katingan melalui UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia, dan Klinik Mata Tambun Bungai, menggelar kegiatan operasi katarak secara gratis.
Kegiatan yang dipusatkan di UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan itu dalam rangka mencegah terjadinya kebutaan. Kegiatan yang digelar, Sabtu (30/7) lalu dihadiri Bupati Katingan Sakariyas, Ketua DPRD Kabupaten Katingan Marwan Susanto dan pihak terkait lainnya.
Bupati Katingan Sakariyas mengaku mengapresiasi pelaksanaan kegiatan operasi katarak tersebut. Hal ini dalam rangka membantu masyarakat. Namun ungkapnya, dari 112 orang yang mendaftar, hanya 50 orang saja yang bisa mengikuti operasi tersebut.
Pasalnya kebanyakan peserta, belum menjalani vaksin Covid19. “Sehingga dianggap tidak layak, atau tidak memenuhi syarat. Sebab itu sudah menjadi ketentuan dalam operasi ini,” kata Sakariyas kepada sejumlah wartawan.
Atas nama Pemerintah Kabupaten Katingan dia menyampaikan terima kasih kepada Persatuan Dokter Mata Indonesia, dan Klinik Mata Tambun Bungai, yang telah melaksanakan aksi sosial di Kabupaten Katingan. “Harapan kita kegiatan sosial seperti ini bisa terus kita laksanakan di Kabupaten Katingan,” ujarnya.
Sementara Direktur UPT RSUD Mas Amsyar Kasongan dr Agnes Nissa Paulina menjelaskan, dalam rangka mendukung program vaksinasi di Kabupaten Katingan, mereka memang menentukan syarat utama bagi peserta operasi katarak ini, wajib sudah menjalani vaksin minimal dua kali.
“Ini supaya semua program pemerintah bisa berjalan. Sehingga syarat sudah vaksinasi ini kita tetapkan,” kata Agnes.
Dia juga mengungkapkan, untuk penderita penyakit katarak di Kabupaten Katingan ini memang tidak masuk kategori 10 besar tertinggi. Meski demikian, cukup banyak warga yang menderita penyakit tersebut.
“Jika kita menjaring dari wilayah hulu ke hilir, pasti ada warga yang menderita katarak. Misalnya seperti di daerah Kajamei, maaf kata daerah wilayah hulu. Itu tidak ada mengirim untuk mengikuti operasi ini. Padahal penderitanya atau pasiennya, ada,” ungkapnya.
Menurut Agnes, penyebabnya karena jangkauan mereka untuk datang ke Kasongan cukup jauh. Sehingga memerlukan biaya yang cukup besar.
“Meskipun operasi ini bersifat gratis. Makanya kedepan, kegiatan seperti ini bisa kita lakukan di Rumah Sakit Pratama Tumbang Samba. Sehingga biaya transportasi yang dikeluarkan masyarakat kita disana, tidak terlalu besar,” tandasnya. (eri/art/ko)