SAMPIT-Tumpukan sampah yang kerap mencemari sudut jalan menjadi masalah baru di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Camat Mentawa Baru Ketapang, Irpansyah, mengaku sudah beberapa kali menyampaikan usulan ini.
Bahkan, sejumlah pengembang atau developer sudah menyatakan kesediaan membantu, mulai dari menyediakan lahan hingga membangun fasilitas depo. Sayangnya, semangat ini masih terkendala keterbatasan tenaga pengelola di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Kami sudah beberapa kali mengusulkan tambahan depo. Ada developer yang bersedia menyediakan lahan dan bahkan membangun fasilitasnya. Tapi DLH menyampaikan kekurangan personel untuk mengelolanya,” ujar Irpansyah, Senin (30/6/2025).
Salah satu lokasi yang diusulkan ialah kawasan yang bisa menampung sampah dari beberapa rukun tetangga (RT). Dengan konsep depo gabungan, lahan dan fasilitas bisa didapat pemerintah tanpa harus menguras anggaran.
“Kalau pemerintah bisa menerima hibah lahannya, ini sangat membantu. Pemerintah akan mendapatkan lahan dan fasilitas sekaligus, tanpa harus mengeluarkan anggaran besar,” jelas Irpansyah.
Selain memperjuangkan depo baru, pihak kecamatan juga harus berjibaku mengawasi titik-titik rawan sampah liar. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kawasan Jalan Dewi Sartika, yang belakangan dikeluhkan warga karena sering dijadikan lokasi pembuangan sembarangan.
Sebagai langkah cepat, pihak kecamatan memasang tenda darurat dan menempatkan petugas untuk berjaga. Harapannya, masyarakat bisa lebih disiplin dalam membuang sampah.
“Kalau akses depo lebih mudah, saya yakin warga akan lebih patuh membuang sampah pada tempatnya. Jadi, ini juga soal pelayanan dan fasilitas,” pungkasnya.
Tak hanya di Dewi Sartika, kecamatan juga memantau Jalan Kapten Mulyono Barat dan Pelita Barat yang rawan jadi titik pembuangan liar. Dengan kolaborasi semua pihak, Irpansyah optimistis kebersihan lingkungan bisa semakin terjaga dan kesadaran masyarakat pun meningkat.(mif/ram)