Jumat, Juni 6, 2025
23.5 C
Palangkaraya

Desa Sei Ijum Raya Diusulkan Jadi Kampung Nelayan Merah Putih, Apakah Layak?

SAMPIT – Sebuah kawasan pesisir di selatan Kabupaten Kotawaringin Timur kini menjadi harapan baru untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan daerah.

Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, diusulkan menjadi bagian dari program Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Dinas Perikanan Kotim, sebagai bentuk respon cepat terhadap peluang pengembangan kawasan nelayan yang lebih terpadu dan modern.

“Kami menyambut baik program ini. Desa Sei Ijum Raya kami proyeksikan sebagai calon lokasi Kampung Nelayan Merah Putih,” ujar Sekretaris Dinas Perikanan Kotim, Ikhsan Humairi, Selasa, (3/6/2025).

Menurutnya, secara geografis dan infrastruktur pendukung, desa tersebut memenuhi sejumlah kriteria utama. Selain berada di wilayah pesisir, Sei Ijum Raya juga merupakan sentra kegiatan perikanan. Di sana sudah tersedia fasilitas seperti pabrik es balok, SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), dan pabrik pakan ikan.

Baca Juga :  Perkokoh Persatuan dan Kesatuan

“Program ini menyasar pengembangan kawasan nelayan dari hulu ke hilir. Mulai dari sarana produksi, distribusi hasil tangkapan, hingga fasilitas umum dan sosial. Kami menilai Sei Ijum Raya cukup potensial untuk itu,” jelasnya.

Program Kampung Nelayan Merah Putih sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pembangunan kawasan terpadu. Tahun ini, pemerintah pusat menetapkan 100 desa sebagai penerima program tersebut secara nasional.

“Kegiatan bantuan meliputi pembangunan pabrik es, cold storage, bengkel kapal, jalan lingkungan, hingga penyediaan air bersih, MCK umum, sentra kuliner, dan balai nelayan,” terang Ikhsan.

Selain itu, lanjut dia, juga akan ada pemeliharaan kawasan, penyediaan penerangan jalan umum (PJU), pengecatan permukiman, serta pengadaan sarpras pendukung lainnya untuk usaha nelayan dan pembudidaya ikan.

Baca Juga :  Ratusan KK di Wilayah Utara Kotim Terdampak Banjir

Usulan ini sejalan dengan arah pembangunan Pemkab Kotim, yang memang memproyeksikan kawasan Sei Ijum Raya sebagai bagian dari program strategis nasional di sektor perikanan. Harapannya, program ini bisa menjadi titik awal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nelayan di daerah pesisir.

“Mohon doanya agar usulan ini bisa lolos. Kami ingin fokus satu dulu tahun ini, biar jelas hasilnya. Kalau berhasil, baru bisa dilanjutkan ke desa lainnya,” tandasnya. (mif/ram)

SAMPIT – Sebuah kawasan pesisir di selatan Kabupaten Kotawaringin Timur kini menjadi harapan baru untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan daerah.

Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, diusulkan menjadi bagian dari program Kampung Nelayan Merah Putih yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Dinas Perikanan Kotim, sebagai bentuk respon cepat terhadap peluang pengembangan kawasan nelayan yang lebih terpadu dan modern.

“Kami menyambut baik program ini. Desa Sei Ijum Raya kami proyeksikan sebagai calon lokasi Kampung Nelayan Merah Putih,” ujar Sekretaris Dinas Perikanan Kotim, Ikhsan Humairi, Selasa, (3/6/2025).

Menurutnya, secara geografis dan infrastruktur pendukung, desa tersebut memenuhi sejumlah kriteria utama. Selain berada di wilayah pesisir, Sei Ijum Raya juga merupakan sentra kegiatan perikanan. Di sana sudah tersedia fasilitas seperti pabrik es balok, SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan), dan pabrik pakan ikan.

Baca Juga :  Perkokoh Persatuan dan Kesatuan

“Program ini menyasar pengembangan kawasan nelayan dari hulu ke hilir. Mulai dari sarana produksi, distribusi hasil tangkapan, hingga fasilitas umum dan sosial. Kami menilai Sei Ijum Raya cukup potensial untuk itu,” jelasnya.

Program Kampung Nelayan Merah Putih sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pembangunan kawasan terpadu. Tahun ini, pemerintah pusat menetapkan 100 desa sebagai penerima program tersebut secara nasional.

“Kegiatan bantuan meliputi pembangunan pabrik es, cold storage, bengkel kapal, jalan lingkungan, hingga penyediaan air bersih, MCK umum, sentra kuliner, dan balai nelayan,” terang Ikhsan.

Selain itu, lanjut dia, juga akan ada pemeliharaan kawasan, penyediaan penerangan jalan umum (PJU), pengecatan permukiman, serta pengadaan sarpras pendukung lainnya untuk usaha nelayan dan pembudidaya ikan.

Baca Juga :  Ratusan KK di Wilayah Utara Kotim Terdampak Banjir

Usulan ini sejalan dengan arah pembangunan Pemkab Kotim, yang memang memproyeksikan kawasan Sei Ijum Raya sebagai bagian dari program strategis nasional di sektor perikanan. Harapannya, program ini bisa menjadi titik awal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nelayan di daerah pesisir.

“Mohon doanya agar usulan ini bisa lolos. Kami ingin fokus satu dulu tahun ini, biar jelas hasilnya. Kalau berhasil, baru bisa dilanjutkan ke desa lainnya,” tandasnya. (mif/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/