SAMPIT – Seleksi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun 2021 dilakukan dengan ketat. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim mulai melakukan seleksi. Sebanyak 450 orang pelajar dari seluruh kecamatan yang ada di Kotim mengikuti seleksi dengan ketat, kemarin (5/4).
Kepala Dispora Kotim, Najemi Fuadi mengatakan, dari 450 orang pelajar yang mendaftar yang dicari hanya sebanyak 75 orang. 71 untuk Paskibraka kabupaten dan 4 orang sisanya dikirim ke Provinsi untuk diseleksi apakah dapat menjadi anggota nasional atau tidak.
“Besar harapan kami ada pelajar dari Kabupaten Kotim dapat mewakili Provinsi Kalteng mengibarkan bendara merah putih di istana presiden saat 17 Agustus 2021 nanti. Sebab itulah, panitia seleksi harus melakukan penjaringan secara ketat dan profesional,” kata Najmi, saat membuka acara seleksi calon anggota paskibraka 2021 di Volly Indoor Stadion 29 November Sampit.
Najemi mengaku, dengan ketatnya penjaringan, dia optimis Pakibraka asal Kabupaten Kotawaringin Timur dapat unjuk kemampuan pada pengibarkan bendara merah putih di istana presiden nantinya. “Beberapa tahun sebelumnya seorang Paskibraka perwakilan Kotim unjuk kemampuan di istana merdeka,” kata Najmi.
Dia mengungkapkan, untuk seleksi calon anggota paskibraka Kotim sendiri dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 7 April 2021. Di tahun ini mereka juga masih menerapkan sistem seleksi dengan sistem gugur. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir dugaan adanya peserta yang disinyalir merupakan titipan dari oknum tertentu.
“Kalau tinggi dan dan berat badannya setelah diukur ternyata tidak sesuai dengan syarat maka langsung diumumkan kalau dia gugur,” terangnya.
Najmi mengaku, hampir setiap tahun minat para pelajar untuk menjadi anggota paskibraka Kotim cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari membeludaknya jumlah peserta yang mendaftar.
Sementara itu, Ketua panitia Paskibraka Kotim, Nani Rosnani menambahkan, selama proses seleksi paskibraka panitia menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Semua peserta yang hadir diwajibkan untuk menggunakan masker ,memasuki ruangan harus mencuci tangan dan juga mereka mengatur jarak para peserta. (sli/ans)