Sabtu, Juli 12, 2025
30.8 C
Palangkaraya

Korsleting Listrik Masih Jadi Pemicu Kebakaran, Ini Pesan dari Wabup Kotim

SAMPIT — Musibah kebakaran yang berulang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi keprihatinan tersendiri bagi Wakil Bupati Kotim, Irawati. Salah satu penyebab yang sering ditemukan adalah korsleting listrik, yang dinilai masih minim perhatian dari pihak terkait.

Dua insiden kebakaran terbaru terjadi hampir bersamaan di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, pada Selasa (8/7) lalu. Kedua peristiwa itu diduga kuat dipicu oleh arus pendek listrik yang merambat cepat di bangunan berbahan kayu.

Kebakaran di Desa Handil Sohor, Satu Rumah & Kendaraan Terbakar

“Saya sudah minta kepada PLN Kobar dan Kotim, agar mereka turut menghimbau bagaimana alat-alat atau label yang bisa digunakan atau tidak, termasuk peremajaan itu juga perlu dilakukan. Namun sejauh ini tidak ada tindak lanjut,” kata Irawati, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga :  PTM Terbatas Berjalan Lancar

Menurut Irawati, sejak beberapa bulan terakhir, ia telah berulang kali mengingatkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk lebih serius melakukan sosialisasi penggunaan instalasi listrik yang aman, serta melakukan peremajaan kabel. Ia menyoroti bahwa selama ini PLN hanya melakukan penambahan kabel baru tanpa pembaruan infrastruktur kelistrikan yang sudah berusia puluhan tahun.

“Tidak ada peremajaan, yang ada hanya penambahan kabel, padahal ini menyangkut kerugian dari masyarakat kami,” bebernya.

Kabupaten Kotim sendiri sudah berdiri lebih dari 70 tahun, namun belum ada pembaruan menyeluruh terhadap jaringan listrik yang digunakan masyarakat. Hal ini membuat risiko korsleting tetap tinggi dan memicu kerugian besar, baik materiil maupun psikologis.

Baca Juga :  Kenalkan Sekolah Baru melalui MPLS

Irawati menegaskan, perhatian serius dari PLN sangat diperlukan. Ia menilai, tidak cukup jika PLN hanya berfokus pada penagihan pembayaran listrik tanpa memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi pelanggan.
“Jangan hanya bisa menuntun apa yang menjadi tagihan masyarakat kami, tetapi perhatian juga konsumen dari PLN itu sendiri,” pesannya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Irawati menyatakan akan segera memanggil pihak manajemen PLN di wilayah Kotim dan Kotawaringin Barat (Kobar), jika tidak ada langkah yang diambil dalam waktu dekat.

“Kedepannya mungkin ibu akan memanggil lagi pihak Manager PLN yang ada di Kotim dan ketua cabang yang ada di Kobar,” tandasnya. (mif)

SAMPIT — Musibah kebakaran yang berulang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi keprihatinan tersendiri bagi Wakil Bupati Kotim, Irawati. Salah satu penyebab yang sering ditemukan adalah korsleting listrik, yang dinilai masih minim perhatian dari pihak terkait.

Dua insiden kebakaran terbaru terjadi hampir bersamaan di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, pada Selasa (8/7) lalu. Kedua peristiwa itu diduga kuat dipicu oleh arus pendek listrik yang merambat cepat di bangunan berbahan kayu.

Kebakaran di Desa Handil Sohor, Satu Rumah & Kendaraan Terbakar

“Saya sudah minta kepada PLN Kobar dan Kotim, agar mereka turut menghimbau bagaimana alat-alat atau label yang bisa digunakan atau tidak, termasuk peremajaan itu juga perlu dilakukan. Namun sejauh ini tidak ada tindak lanjut,” kata Irawati, Kamis (10/7/2025).

Baca Juga :  PTM Terbatas Berjalan Lancar

Menurut Irawati, sejak beberapa bulan terakhir, ia telah berulang kali mengingatkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk lebih serius melakukan sosialisasi penggunaan instalasi listrik yang aman, serta melakukan peremajaan kabel. Ia menyoroti bahwa selama ini PLN hanya melakukan penambahan kabel baru tanpa pembaruan infrastruktur kelistrikan yang sudah berusia puluhan tahun.

“Tidak ada peremajaan, yang ada hanya penambahan kabel, padahal ini menyangkut kerugian dari masyarakat kami,” bebernya.

Kabupaten Kotim sendiri sudah berdiri lebih dari 70 tahun, namun belum ada pembaruan menyeluruh terhadap jaringan listrik yang digunakan masyarakat. Hal ini membuat risiko korsleting tetap tinggi dan memicu kerugian besar, baik materiil maupun psikologis.

Baca Juga :  Kenalkan Sekolah Baru melalui MPLS

Irawati menegaskan, perhatian serius dari PLN sangat diperlukan. Ia menilai, tidak cukup jika PLN hanya berfokus pada penagihan pembayaran listrik tanpa memberikan perlindungan dan jaminan keselamatan bagi pelanggan.
“Jangan hanya bisa menuntun apa yang menjadi tagihan masyarakat kami, tetapi perhatian juga konsumen dari PLN itu sendiri,” pesannya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Irawati menyatakan akan segera memanggil pihak manajemen PLN di wilayah Kotim dan Kotawaringin Barat (Kobar), jika tidak ada langkah yang diambil dalam waktu dekat.

“Kedepannya mungkin ibu akan memanggil lagi pihak Manager PLN yang ada di Kotim dan ketua cabang yang ada di Kobar,” tandasnya. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/