Jumat, Februari 21, 2025
27 C
Palangkaraya

UMKM Kotim Makin Berkembang, 45 Ribu Lebih Usaha Sudah Legal

UCAPAN--KOTIM-H.-SUDARSONO

SAMPIT – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Hingga kini, tercatat ada 45.694 UMKM telah mengantongi legalitas usaha, sebuah langkah besar menuju kemandirian dan penguatan ekonomi daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kotim, Fahrujiansyah, menegaskan bahwa keberadaan UMKM menjadi pilar utama dalam roda perekonomian lokal.

Ia menilai, sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendorong inovasi dan kemandirian usaha masyarakat.

“UMKM merupakan motor utama dalam pertumbuhan ekonomi kita. Mereka tidak hanya bertahan dalam berbagai tantangan, tetapi juga terus berinovasi. Gebyar UMKM ini menjadi bentuk apresiasi bagi para pelaku usaha yang gigih membangun bisnisnya,” ujarnya, Selasa (18/2/2025).

Baca Juga :  Bupati Berharap Kotim Jadi Juara Umum

UCAPAN-GUBERNUR-H.-SUDARSONO

Di Kotim sendiri, UMKM tidak berjalan sendiri. Sebelas asosiasi besar menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk saling mendukung dan berkembang bersama.

Asosiasi tersebut antara lain Aku Mandiri UMKM, API UMKM, Mentaya UMKM, Pahari Dipah UMKM, Perwira UMKM, PPLIPI UMKM, Sahabat UMKM, UMKM Taman Kota, Gema Wira UMKM, Harati UMKM, dan Huma Yasmien UMKM.

Selain memperkuat legalitas usaha, pemerintah daerah juga menaruh perhatian pada akses permodalan.

Pada tahun anggaran 2024, bantuan modal usaha diberikan kepada 3.200 UMKM dengan skema yang berbeda.

Bantuan dari Gubernur Kalimantan Tengah dialokasikan untuk 2.000 UMKM dengan nilai Rp 600.000 per usaha. Sementara APBD Kotim mengalokasikan Rp 500.000 untuk 1.200 UMKM.

Baca Juga :  Semua TekonDiminta Hadir Ikuti Seleksi Tahap Kedua

Diharapkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan usaha, bukan sekadar bergantung pada bantuan semata.

“Kami ingin UMKM di Kotim berkembang dengan semangat kemandirian. Bantuan ini hanya pemicu awal. Selebihnya adalah bagaimana mereka mengelola dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan,” pungkasnya. (mif/ens)

UCAPAN--KOTIM-H.-SUDARSONO

SAMPIT – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Hingga kini, tercatat ada 45.694 UMKM telah mengantongi legalitas usaha, sebuah langkah besar menuju kemandirian dan penguatan ekonomi daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kotim, Fahrujiansyah, menegaskan bahwa keberadaan UMKM menjadi pilar utama dalam roda perekonomian lokal.

Ia menilai, sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mendorong inovasi dan kemandirian usaha masyarakat.

“UMKM merupakan motor utama dalam pertumbuhan ekonomi kita. Mereka tidak hanya bertahan dalam berbagai tantangan, tetapi juga terus berinovasi. Gebyar UMKM ini menjadi bentuk apresiasi bagi para pelaku usaha yang gigih membangun bisnisnya,” ujarnya, Selasa (18/2/2025).

Baca Juga :  Bupati Berharap Kotim Jadi Juara Umum

UCAPAN-GUBERNUR-H.-SUDARSONO

Di Kotim sendiri, UMKM tidak berjalan sendiri. Sebelas asosiasi besar menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk saling mendukung dan berkembang bersama.

Asosiasi tersebut antara lain Aku Mandiri UMKM, API UMKM, Mentaya UMKM, Pahari Dipah UMKM, Perwira UMKM, PPLIPI UMKM, Sahabat UMKM, UMKM Taman Kota, Gema Wira UMKM, Harati UMKM, dan Huma Yasmien UMKM.

Selain memperkuat legalitas usaha, pemerintah daerah juga menaruh perhatian pada akses permodalan.

Pada tahun anggaran 2024, bantuan modal usaha diberikan kepada 3.200 UMKM dengan skema yang berbeda.

Bantuan dari Gubernur Kalimantan Tengah dialokasikan untuk 2.000 UMKM dengan nilai Rp 600.000 per usaha. Sementara APBD Kotim mengalokasikan Rp 500.000 untuk 1.200 UMKM.

Baca Juga :  Semua TekonDiminta Hadir Ikuti Seleksi Tahap Kedua

Diharapkan, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan usaha, bukan sekadar bergantung pada bantuan semata.

“Kami ingin UMKM di Kotim berkembang dengan semangat kemandirian. Bantuan ini hanya pemicu awal. Selebihnya adalah bagaimana mereka mengelola dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan,” pungkasnya. (mif/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/