Jumat, Juni 20, 2025
22.9 C
Palangkaraya

Warga Resah, Buaya Besar Muncul Lagi di Sungai Desa Basirih

SAMPIT-Warga Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tengah dibuat resah oleh kemunculan seekor buaya di sekitar sungai desa.

Kemunculan satwa liar tersebut sempat terekam warga dan videonya kini beredar luas di media sosial.

Fenomena itu bukan kejadian pertama dalam beberapa hari terakhir.

Buaya berukuran besar dan berwarna kecoklatan itu kini kerap memperlihatkan diri.

Hal itu menandai potensi ancaman baru di lingkungan yang sebelumnya aman dari predator air tersebut.

“Iya benar, dari video yang beredar itu terlihat seekor buaya muara dengan ukuran cukup besar,” ujar Komandan BKSDA resort Sampit, Muriansyah, saat dikonfirmasi pada Jumat (20/6).

Ia menegaskan bahwa kemunculan hewan reptil tersebut patut diwaspadai, terutama karena terekam aktif pada malam hari.

Baca Juga :  Inilah Produk dari Toko Frozen Food Abadi, Pelaku UMKM di Sampit Dijerat Hukum

Menurut Muriansyah, kuat dugaan buaya tersebut muncul karena sedang mencari makanan.

“Biasanya jika buaya sampai naik ke tepi sungai, itu artinya ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Bisa jadi ternak warga, atau mungkin ada bangkai binatang,” jelasnya.

Ia menambahkan, kemunculan predator air itu bisa menjadi indikasi terganggunya habitat asli.

Kerusakan ekosistem di hulu sungai memaksa hewan liar bermigrasi ke wilayah yang masih mereka anggap layak.

“Kemunculan buaya di daerah yang sebelumnya tidak pernah terlihat seperti ini umumnya terjadi karena habitat asal mereka rusak. Mereka mencari tempat baru yang lebih nyaman dan tersedia makanan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muriansyah menyebutkan kelangkaan makanan alami seperti ikan, bekantan, dan babi hutan, membuat buaya terdorong masuk ke kawasan manusia.

Baca Juga :  Kue Tradisional Harus Dilesatrikan

“Sumber makanan makin sulit, dan tak jarang mereka harus bersaing satu sama lain. Yang kalah akhirnya keluar mencari wilayah baru,” katanya.

Atas kondisi ini, pihak BKSDA mengimbau warga lebih berhati-hati, terutama yang beraktivitas di sungai seperti menjala ikan atau mandi di tepian.

“Secara alami buaya memang takut pada manusia, tapi kalau mereka lapar atau merasa terancam, insting bertahan hidup mereka bisa berbahaya,” tutupnya. (mif)

SAMPIT-Warga Desa Basirih Hulu, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tengah dibuat resah oleh kemunculan seekor buaya di sekitar sungai desa.

Kemunculan satwa liar tersebut sempat terekam warga dan videonya kini beredar luas di media sosial.

Fenomena itu bukan kejadian pertama dalam beberapa hari terakhir.

Buaya berukuran besar dan berwarna kecoklatan itu kini kerap memperlihatkan diri.

Hal itu menandai potensi ancaman baru di lingkungan yang sebelumnya aman dari predator air tersebut.

“Iya benar, dari video yang beredar itu terlihat seekor buaya muara dengan ukuran cukup besar,” ujar Komandan BKSDA resort Sampit, Muriansyah, saat dikonfirmasi pada Jumat (20/6).

Ia menegaskan bahwa kemunculan hewan reptil tersebut patut diwaspadai, terutama karena terekam aktif pada malam hari.

Baca Juga :  Inilah Produk dari Toko Frozen Food Abadi, Pelaku UMKM di Sampit Dijerat Hukum

Menurut Muriansyah, kuat dugaan buaya tersebut muncul karena sedang mencari makanan.

“Biasanya jika buaya sampai naik ke tepi sungai, itu artinya ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Bisa jadi ternak warga, atau mungkin ada bangkai binatang,” jelasnya.

Ia menambahkan, kemunculan predator air itu bisa menjadi indikasi terganggunya habitat asli.

Kerusakan ekosistem di hulu sungai memaksa hewan liar bermigrasi ke wilayah yang masih mereka anggap layak.

“Kemunculan buaya di daerah yang sebelumnya tidak pernah terlihat seperti ini umumnya terjadi karena habitat asal mereka rusak. Mereka mencari tempat baru yang lebih nyaman dan tersedia makanan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Muriansyah menyebutkan kelangkaan makanan alami seperti ikan, bekantan, dan babi hutan, membuat buaya terdorong masuk ke kawasan manusia.

Baca Juga :  Kue Tradisional Harus Dilesatrikan

“Sumber makanan makin sulit, dan tak jarang mereka harus bersaing satu sama lain. Yang kalah akhirnya keluar mencari wilayah baru,” katanya.

Atas kondisi ini, pihak BKSDA mengimbau warga lebih berhati-hati, terutama yang beraktivitas di sungai seperti menjala ikan atau mandi di tepian.

“Secara alami buaya memang takut pada manusia, tapi kalau mereka lapar atau merasa terancam, insting bertahan hidup mereka bisa berbahaya,” tutupnya. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/