Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Bupati Akan Beli Exavator Amphibi, Untuk Minimalisir Banjir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membeli alat berat berupa excavator amphibi. Pengadaan alat tersebut dinilai penting untuk dapat meminimalisir musibah banjir yang ada di Kota Sampit.

“Kalau ada alat berat tersebut, normalisasi sungai akan menjadi rutinitas kita kedepannya, mudah-mudahan dapat mengurangi dan memberi dampak yang baik untuk mengurangi rawan terjadi banjir khususnya di dalam Kota Sampit,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, belum lama ini.

Adapun, kata bupati pengadaan alat berat tersebut ini akan dimasukan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022.

“Kami rencanakan tahun depan. Alhamdulillah, informasi yang saya terima DPRD juga sudah setuju,” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Begini Kondisi Banjir di Wilayah Utara Kotim

Pengadaan ekskavator amfibi bertujuan untuk memperlancar upaya pembersihan atau normalisasi sungai. Dengan adanya alat ini pekerjaan normalisasi sungai akan sangat terbantu. Karena alat ini dapat bekerja langsung di sungai, tanpa harus terkendala dengan permukiman warga yang berada di tepi sungai.

“Rencana ada 2 unit alat yang akan diadakan, satu dengan skala besar dan satunya berskala kecil, agar dapat digunakan sesuai dengan medan atau ukuran sungai yang akan dibersihkan,” tandasnya.

Tentunya, kata Halikinnor pembelian exavator amphibi itu menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. Siapa tahu nanti ada refocusing lagi, bukan hanya dikurangi jumlahnya, bahkan bisa ditunda dulu kalau dananya tidak ada.

Dia berharap, rencana pengadaan alat berat ini tetap dapat dilaksanakan, karena sangat diperlukan. Selanjutnya, jika alat berat diadakan, maka akan diserahkan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) untuk dikelola.

Baca Juga :  Akta Gratis bagi Bayi Baru lahir

Halikinnor membeberkan, program normalisasi sungai ini penting, selain untuk memperlancari aliran sungai juga sebagai upaya mencegah banjir, khususnya di Kota Sampit.

Kota Sampit dikelilingi banyak sungai kecil, anak Sungai Mentaya namun kondisi aliran air di sebagian sungai tidak berfungsi secara maksimal akibat pendangkalan sungai dan banyaknya sampah yang menghambat.

Hal ini pun menyebabkan Kota Sampit kerap dilanda banjir pada saat hujan dengan intensitas tinggi, terlebih jika berbarengan dengan air pasang sungai. (sli/ans)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana akan membeli alat berat berupa excavator amphibi. Pengadaan alat tersebut dinilai penting untuk dapat meminimalisir musibah banjir yang ada di Kota Sampit.

“Kalau ada alat berat tersebut, normalisasi sungai akan menjadi rutinitas kita kedepannya, mudah-mudahan dapat mengurangi dan memberi dampak yang baik untuk mengurangi rawan terjadi banjir khususnya di dalam Kota Sampit,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, belum lama ini.

Adapun, kata bupati pengadaan alat berat tersebut ini akan dimasukan dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022.

“Kami rencanakan tahun depan. Alhamdulillah, informasi yang saya terima DPRD juga sudah setuju,” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Begini Kondisi Banjir di Wilayah Utara Kotim

Pengadaan ekskavator amfibi bertujuan untuk memperlancar upaya pembersihan atau normalisasi sungai. Dengan adanya alat ini pekerjaan normalisasi sungai akan sangat terbantu. Karena alat ini dapat bekerja langsung di sungai, tanpa harus terkendala dengan permukiman warga yang berada di tepi sungai.

“Rencana ada 2 unit alat yang akan diadakan, satu dengan skala besar dan satunya berskala kecil, agar dapat digunakan sesuai dengan medan atau ukuran sungai yang akan dibersihkan,” tandasnya.

Tentunya, kata Halikinnor pembelian exavator amphibi itu menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. Siapa tahu nanti ada refocusing lagi, bukan hanya dikurangi jumlahnya, bahkan bisa ditunda dulu kalau dananya tidak ada.

Dia berharap, rencana pengadaan alat berat ini tetap dapat dilaksanakan, karena sangat diperlukan. Selanjutnya, jika alat berat diadakan, maka akan diserahkan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPRKP) untuk dikelola.

Baca Juga :  Akta Gratis bagi Bayi Baru lahir

Halikinnor membeberkan, program normalisasi sungai ini penting, selain untuk memperlancari aliran sungai juga sebagai upaya mencegah banjir, khususnya di Kota Sampit.

Kota Sampit dikelilingi banyak sungai kecil, anak Sungai Mentaya namun kondisi aliran air di sebagian sungai tidak berfungsi secara maksimal akibat pendangkalan sungai dan banyaknya sampah yang menghambat.

Hal ini pun menyebabkan Kota Sampit kerap dilanda banjir pada saat hujan dengan intensitas tinggi, terlebih jika berbarengan dengan air pasang sungai. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/