Sabtu, September 28, 2024
35.6 C
Palangkaraya

BPBD Kotim Gelar Apel Siaga Karhutla

SAMPIT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar apel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di halaman Kantor BPBD Kotim Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (22/6).

Apel yang dihadiri Wakil Bupati Kotim, Irawati beserta jajaran unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) tersebut merupakan lanjutan rangkaian dari tahapan siaga darurat yang sudah ditetapkan, beberapa waktu lalu.

“Kegiatan ini adalah bentukkan awal dari tahapan siaga darurat. Tahapan ini diawali dengan persiapan dan peningkatan perawatan. Baik secara mekanis maupun non mekanis,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam saat diwawancara awak media.

Dirinya mengatakan hingga saat ini kesiapan peralatan optimal siaga darurat karhutla sudah hampir mencapai tingkat sempurna. Beberapa peralatan hanya perlu dilakukan perbaikan ringan. Dengan adanya kesiapan tersebut, dirinya berharap peralatan yang digunakan dapat digunakan dengan baik. Sehingga dalam status siaga atau saat masuk kedalam status tanggap darurat, peralatan tersebut dapat mengatasi seluruh kejadian kebakaran hutan yang terjadi.

“Kita sudah mencapai 90 persen titik peralatan optimal dan 10 persennya hanya tinggal melakukan perbaikan ringan. Kita berharap peralatan tersebut mempunyai performa yang optimal. Sehingga dalam status apapun bisa mengcover (menutupi, red) seluruh kejadian kebakaran yang terjadi,”ungkap Multazam.

Dirinya juga mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa daerah Kalteng sudah berwarna merah. Artinya, seluruh wilayah tersebut berpotensi mudah terbakar. Sehingga status tersebut dapat menjadi peringatan awal dalam menanggulangi karhutla.

“Laporan dari BMKG bahwa Kalteng sudah termasuk wilayah dengan warna merah. Artinya setiap wilayah baik itu lahannya, maupun semak belukar berpotensi mudah terbakar. Namun bukan berati terbakar atau dibakar. Jadi ini bisa menjadi kewaspadaan awal bagi kita,” imbuhnya.

Ia juga terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Berbagai tindakan dan sosialisasi juga terus digalakkan demi mengedukasi masyarakat terkait bahaya karhutla. Pihaknya meminta bantuan kepada para pemangku adat untuk melakukan sosialisasi di bebarapa titik daerah yang rawan akan karhutla. (bah/ans)

SAMPIT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar apel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di halaman Kantor BPBD Kotim Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (22/6).

Apel yang dihadiri Wakil Bupati Kotim, Irawati beserta jajaran unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) tersebut merupakan lanjutan rangkaian dari tahapan siaga darurat yang sudah ditetapkan, beberapa waktu lalu.

“Kegiatan ini adalah bentukkan awal dari tahapan siaga darurat. Tahapan ini diawali dengan persiapan dan peningkatan perawatan. Baik secara mekanis maupun non mekanis,” ujar Kepala BPBD Kotim, Multazam saat diwawancara awak media.

Dirinya mengatakan hingga saat ini kesiapan peralatan optimal siaga darurat karhutla sudah hampir mencapai tingkat sempurna. Beberapa peralatan hanya perlu dilakukan perbaikan ringan. Dengan adanya kesiapan tersebut, dirinya berharap peralatan yang digunakan dapat digunakan dengan baik. Sehingga dalam status siaga atau saat masuk kedalam status tanggap darurat, peralatan tersebut dapat mengatasi seluruh kejadian kebakaran hutan yang terjadi.

“Kita sudah mencapai 90 persen titik peralatan optimal dan 10 persennya hanya tinggal melakukan perbaikan ringan. Kita berharap peralatan tersebut mempunyai performa yang optimal. Sehingga dalam status apapun bisa mengcover (menutupi, red) seluruh kejadian kebakaran yang terjadi,”ungkap Multazam.

Dirinya juga mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa daerah Kalteng sudah berwarna merah. Artinya, seluruh wilayah tersebut berpotensi mudah terbakar. Sehingga status tersebut dapat menjadi peringatan awal dalam menanggulangi karhutla.

“Laporan dari BMKG bahwa Kalteng sudah termasuk wilayah dengan warna merah. Artinya setiap wilayah baik itu lahannya, maupun semak belukar berpotensi mudah terbakar. Namun bukan berati terbakar atau dibakar. Jadi ini bisa menjadi kewaspadaan awal bagi kita,” imbuhnya.

Ia juga terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Berbagai tindakan dan sosialisasi juga terus digalakkan demi mengedukasi masyarakat terkait bahaya karhutla. Pihaknya meminta bantuan kepada para pemangku adat untuk melakukan sosialisasi di bebarapa titik daerah yang rawan akan karhutla. (bah/ans)

Artikel Terkait