PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya tengah berupaya mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di beberapa kawasan perumahan ketika diguyur hujan lebat.
Salah satu penyebab utama banjir adalah sistem drainase yang kurang optimal.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin melalui Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menegaskan, perbaikan drainase menjadi bagian dari program 100 hari kerja pemerintah daerah.
“Kami perlu kembali memperbaiki drainase agar alirannya bisa lancar.
Sebenarnya drainasenya sudah lengkap, hanya saja banyak terjadi pendangkalan,” ucapnya pada media, di AJT Kantor Gubernur Kalteng, beberapa waktu silam.
Kondisi drainase yang dangkal menjadi faktor utama yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar.
Hal ini terjadi karena kondisi jalan yang berpasir serta tanah yang berlumpur.
Saat hujan turun, material pasir dan lumpur tersebut terbawa ke dalam drainase, menyebabkan penyumbatan yang memperparah banjir.
Selain faktor alam, keberadaan sampah di saluran drainase juga menjadi masalah yang memperburuk kondisi ini.
Achmad Zaini mengingatkan bahwa banyaknya sampah yang dibuang ke drainase menyebabkan aliran air terhambat.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Saya minta kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Palangka Raya, tidak membuang sampah ke drainase.
Jika aliran air tersumbat sampah, maka banjir akan semakin sulit diatasi,” tegasnya.
Selain kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan, Pemko Palangka Raya juga terus mengadakan pembersihan secara rutin untuk memastikan setiap penjuru kota bersih dari sampah.
Termasuk drainase, demi memastikan drainase tetap berfungsi dengan baik.
Adanya langkah perbaikan ini, Pemko Palangka Raya berharap masalah banjir di wilayah kompleks perumahan dapat berkurang.
Selain itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan drainase menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan banjir yang terjadi setiap musim hujan. (ham/ans)