PALANGKA RAYA – Seperti triwulan sebelumnya Pj Wali Kota Palangka Raya, Dr Hera Nugrahayu kembali mengikuti evaluasi kinerja. Evaluasi ini berlangsung di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Kamis (11/7/2024).
Saat dikonfirmasi, Hera Nugrahayu menjelaskan, evaluasi triwulan ketiga tersebut sebenarnya termasuk dalam periode anggaran triwulan kedua.
“Jadi kemarin saya melakukan evaluasi triwulan ke 3, tetapi untuk masa anggarannya masuk dalam triwulan ke 2 sehingga kita melakukan penyesuaian, contohnya saja peyerapan anggaran, patokannya kita harusnya sudah masuk ke priode 3, tapi kenyataannya masih dalam kategori priode 2, sehingga pada akhir tahun lalu anggaran tahun 2024 harusnya sudah bisa di dorong dengan melaksanakan lelang lebih dini,” kata Hera saat di konfirmasi, Minggu (14/7/2024).
Dari 10 program prioritas dan 106 indikator yang dimonitor, Hera mengakui, tidak semua program berjalan optimal. Namun untuk 10 program prioritaskan lainnya seperti stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran, Hera mengungkapkan pencapaian pada program tersebut mendapatkan respon dan penilaian yang bagus, meski terdapat beberapa hal yang hingga saat ini masih berjalan.
“Untuk stunting meski di kota Palangka Raya dinilai masih ada, namun kita sudah melakukan beberapa upaya untuk melakukan identifikasi anak-anak kita yang terindikasi terkena stunting, dengan melakukan pengukuran dan penimbangan masal pada balita melalui kegiatan gemas,”
Hera mengharapkan untuk triwulan 3 selanjutnya di priode 4 terget yang lainnya bisa tercapai, muali dari penyerapan anggaran hingga penurunan angka stunting. Yang mana dalam pengukurannya sudah mencapai target yaitu 18 ribu balita se Kota Palangka Raya dengan menyisakan 600 anak masih terindikasi stunting. Hal itulah yang akan menjadi target Pj Wali Kota Palangka Raya untuk di tuntaskan. (mut/ans)
PALANGKA RAYA – Seperti triwulan sebelumnya Pj Wali Kota Palangka Raya, Dr Hera Nugrahayu kembali mengikuti evaluasi kinerja. Evaluasi ini berlangsung di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Kamis (11/7/2024).
Saat dikonfirmasi, Hera Nugrahayu menjelaskan, evaluasi triwulan ketiga tersebut sebenarnya termasuk dalam periode anggaran triwulan kedua.
“Jadi kemarin saya melakukan evaluasi triwulan ke 3, tetapi untuk masa anggarannya masuk dalam triwulan ke 2 sehingga kita melakukan penyesuaian, contohnya saja peyerapan anggaran, patokannya kita harusnya sudah masuk ke priode 3, tapi kenyataannya masih dalam kategori priode 2, sehingga pada akhir tahun lalu anggaran tahun 2024 harusnya sudah bisa di dorong dengan melaksanakan lelang lebih dini,” kata Hera saat di konfirmasi, Minggu (14/7/2024).
Dari 10 program prioritas dan 106 indikator yang dimonitor, Hera mengakui, tidak semua program berjalan optimal. Namun untuk 10 program prioritaskan lainnya seperti stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran, Hera mengungkapkan pencapaian pada program tersebut mendapatkan respon dan penilaian yang bagus, meski terdapat beberapa hal yang hingga saat ini masih berjalan.
“Untuk stunting meski di kota Palangka Raya dinilai masih ada, namun kita sudah melakukan beberapa upaya untuk melakukan identifikasi anak-anak kita yang terindikasi terkena stunting, dengan melakukan pengukuran dan penimbangan masal pada balita melalui kegiatan gemas,”
Hera mengharapkan untuk triwulan 3 selanjutnya di priode 4 terget yang lainnya bisa tercapai, muali dari penyerapan anggaran hingga penurunan angka stunting. Yang mana dalam pengukurannya sudah mencapai target yaitu 18 ribu balita se Kota Palangka Raya dengan menyisakan 600 anak masih terindikasi stunting. Hal itulah yang akan menjadi target Pj Wali Kota Palangka Raya untuk di tuntaskan. (mut/ans)
