Site icon KaltengPos

Fairid: Pergelaran Seni Harus Terus Dilestarikan

IST MENYAKSIKAN: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin bersama para tokoh jawa dan warga setempat saat menyaksikan penampilan tradisi kuda lumping di Jalan Adonis Samad, Minggu sore (13/8).

PALANGKA RAYA-Pergelaran seni tari kuda lumping yang dibawakan oleh Paguyuban seni tari kuda lumping rahayu wijoyo kusumo berlangsung meriah. Pertunjukan ini berlangsung di Jalan Adonis Samad Kota Palangka Raya.

Terlihat, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin dan Wakil Ketua I DPRD Kalteng, Abdul Razak turut menyaksikan aksi seni tradisional kuda lumping tersebut.

Wali Kota mengatakan, maksud kedatangannya yaitu hanya menghadiri undangan saja. Dan juga, mempererat tali silaturahmi dengan warga sekitar. “Kebetulan saya kenal juga dengan Mas Joko. Jadi hanya untuk menghadiri undangan saja,” katanya saat ditemui Kalteng Pos, Minggu sore (13/8)

Fairid menambahkan, pergelaran seni ini sebagai pertunjukan yang wajib dilestarikan. Apalagi, untuk generasi sekarang. Tradisi ini harus bisa awet dan ada sepanjang zaman sampai ke anak cucu nantinya. Seperti Presiden pertama berkata, jangan sekali kali meninggalkan sejarah (jasmerah).

“Penampilan kuda lumping telah berhasil menghadirkan semangat kebersamaan masyarakat. Memperkenalkan tradisi seperti ini kepada anak-anak generasi sekarang merupakan hal yang wajib. Tidak lain dan tidak bukan untuk tetap lestari dan terjaga,” katanya

Terlihat, masyarakat setempat sangat menikmati aksi kuda lumping tersebut. Mulai dari anak-anak hingga dewasa ikut menyaksikan pertunjukan tersebut. Ratusan orang berkumpul di lapangan terbuka untuk menyaksikan pertunjukan yang memukau ini. Dengan kostum warna-warni dan gerakan yang energetik, para penari kuda lumping berhasil memukau penonton dari segala usia.

Salah satu warga yang menyaksikan pertunjukan kuda lumping, Satria menyampaikan bahwa dirinya sangat sering menonton kegiatan tersebut.

“Kuda lumping adalah bagian penting dari warisan budaya kita. Saya senang melihat masyarakat yang masih tertarik dan menghargai tradisi ini,” ungkapnya. (*ham/ans)

Exit mobile version