PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus berupaya menangani berbagai persoalan di Kampung Ponton, khususnya terkait persampahan dan infrastruktur dasar. Hal ini menindaklanjuti hasil Kunjungan Wali Presiden Republik Indonesia beberapa waktu lalu.
Penanganan kawasan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga peningkatan mental dan spiritual masyarakat. Pj Wali Kota Palangka Raya Ahmad Husain, yang diwakili oleh Plt Staf Ahli Wali Kota, Urianinu Napulangit menyatakan, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membangun Kampung Ponton secara menyeluruh.
“Yang pasti, Kampung Ponton ini satu kesatuan dengan Pelabuhan Rambang, sehingga penanganannya harus dilakukan secara menyeluruh, baik fisik maupun non-fisik,” ujarnya saat menghadiri Bimbingan Rohani (Bimroh) di Café Bahari Rambang, Jalan Riau, Kamis (13/2/2025).
Penanganan fisik mencakup perbaikan jalan titian, rumah warga, serta penyediaan prasarana dasar seperti air bersih dan layanan kesehatan. Sementara itu, aspek non-fisik seperti pembinaan mental dan spiritual juga menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran masyarakat. Namun saat ini program masih dalam tahap evaluasi yang akan berakhir pada 15 Februari, Pemerintah kota akan melaporkan hasilnya kepada pimpinan daerah, termasuk kemungkinan memperpanjang program.
“Apakah nanti dilanjutkan 100 hari lagi, hingga akhir 2025, atau bahkan lima tahun ke depan, itu akan menjadi keputusan pimpinan, tapi kami berharap program ini bisa berlanjut,” jelas Urianinu.
Ia menegaskan, perubahan di Kampung Ponton tidak bisa terjadi secara instan. Dibutuhkan proses dan pendampingan yang berkelanjutan agar masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang diharapkan. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjalankan program yang berdampak positif bagi masyarakat setempat. (mut/ans)