Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Waspadai Gangguan Mental pada Remaja

PALANGKARAYA-Bukan hanya kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental saat ini patut menjadi perhatian. Terlebih, kesehatan mental bagi generasi muda, yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.

Berdasarkan data yang diterbitkan Kementerian Kesehatan dalam Riset Kesehatan Dasar (Rikerdas) 2018, dinyatakan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, 12 juta penduduk yang berusia di atas 15 tahun diketahui mengalami depresi. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental di Indonesia bagi para generasi muda menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit, Erna Parida Susanty, SST. Bdn mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan adanya gangguang mental yang dialami generasi muda di Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Anggota dan Relawan

Kendati demikian, dirinya menjelaskan, saat ini di seluruh puskesmas yang ada di Kota Palangka Raya, telah memiliki layanan konseling untuk penanganan kesehatan mental bagi remaja.

“Kota Palangka Raya memiliki program dari puskesmas, terkait kesehatan mental bagi remaja. Mereka akan melakukan screening, yang dilakukan di sekolah-sekolah. Screening nantinya berupa pertanyaan-pertanyaan dan akan dinilai,” terangnya.

“Apabila nilainya abnormal, selanjutnya dirujuk ke puskesmas, lalu dari puskesmas akan mendalami apakah betul itu jawabannya atau ada gangguan, tetapi selama ini belum pernah ada,” jelasnya saat di temui Kalteng Pos, Jumat (15/7).

Bahkan, setiap puskesmas tersedia dokter dan perawat yang akan memberikan layanan kesehatan jiwa secara gratis tanpa dipungut biaya.

Baca Juga :  BPBD Pantau Banjir di 7 Kelurahan

Menurutnya, pengaruh mental pada diri seseorang itu berawal dari rumah. Orang tua diminta untuk lebih memperhatikan anaknya, termasuk sang anak harus dibekali pendidikan agama dan pelajaran tata krama yang benar, memberikan bimbingan secara lahir dan batin, serta memberikan pemahaman atau himbauam bagi anak agar menghindari pergaulan yang negatif.

“Lakukanlah hal-hal yang positif untuk menghindari perasaan cemas dan emosi, serta jangan lupa untuk menyayangi, memaafkan dan mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri,” ucapnya. (ovi/ans)

PALANGKARAYA-Bukan hanya kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental saat ini patut menjadi perhatian. Terlebih, kesehatan mental bagi generasi muda, yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.

Berdasarkan data yang diterbitkan Kementerian Kesehatan dalam Riset Kesehatan Dasar (Rikerdas) 2018, dinyatakan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, 12 juta penduduk yang berusia di atas 15 tahun diketahui mengalami depresi. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental di Indonesia bagi para generasi muda menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit, Erna Parida Susanty, SST. Bdn mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan adanya gangguang mental yang dialami generasi muda di Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemampuan Anggota dan Relawan

Kendati demikian, dirinya menjelaskan, saat ini di seluruh puskesmas yang ada di Kota Palangka Raya, telah memiliki layanan konseling untuk penanganan kesehatan mental bagi remaja.

“Kota Palangka Raya memiliki program dari puskesmas, terkait kesehatan mental bagi remaja. Mereka akan melakukan screening, yang dilakukan di sekolah-sekolah. Screening nantinya berupa pertanyaan-pertanyaan dan akan dinilai,” terangnya.

“Apabila nilainya abnormal, selanjutnya dirujuk ke puskesmas, lalu dari puskesmas akan mendalami apakah betul itu jawabannya atau ada gangguan, tetapi selama ini belum pernah ada,” jelasnya saat di temui Kalteng Pos, Jumat (15/7).

Bahkan, setiap puskesmas tersedia dokter dan perawat yang akan memberikan layanan kesehatan jiwa secara gratis tanpa dipungut biaya.

Baca Juga :  BPBD Pantau Banjir di 7 Kelurahan

Menurutnya, pengaruh mental pada diri seseorang itu berawal dari rumah. Orang tua diminta untuk lebih memperhatikan anaknya, termasuk sang anak harus dibekali pendidikan agama dan pelajaran tata krama yang benar, memberikan bimbingan secara lahir dan batin, serta memberikan pemahaman atau himbauam bagi anak agar menghindari pergaulan yang negatif.

“Lakukanlah hal-hal yang positif untuk menghindari perasaan cemas dan emosi, serta jangan lupa untuk menyayangi, memaafkan dan mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri,” ucapnya. (ovi/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/