Senin, Mei 19, 2025
24.7 C
Palangkaraya

Inovasi Tempat Tinggal Layak Huni, Palangka Raya Tekan Angka Stunting

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus berupaya mengintegrasikan program nasional dengan kebutuhan lokal. Salah satu program yang kini tengah mendapat perhatian khusus adalah program bedah rumah, yang diselaraskan dengan upaya penurunan angka stunting di kota tersebut.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyampaikan pentingnya inovasi lanjutan dalam pelaksanaan program bedah rumah. Ia menegaskan persoalan stunting tidak bisa dilepaskan dari kondisi tempat tinggal masyarakat.

“Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting ialah tempat tinggal,” ujar Fairid di Aula Rujab Wali Kota Palangka Raya, Kamis (15/5/2025)

Menurutnya, lingkungan yang kumuh serta minimnya akses terhadap air bersih menjadi salah satu penyebab utama terjadinya stunting pada anak-anak. Untuk itu, Fairid menekankan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif.

Baca Juga :  Dukung Pemeriksaan Laporan Keuangan

Orang nomor satu di kota cantik ini mengusulkan agar program bedah rumah diperluas menjadi “bantuan tempat tinggal layak huni”, agar tidak hanya fokus pada rumah-rumah pribadi, tetapi juga menyasar warga yang tinggal di kos-kosan maupun barak.

“Fakta di lapangannya, tidak semua warga tinggal di rumah. Ada yang tinggal di kos maupun barak. Ini harus disinkronkan agar program benar-benar menyasar kebutuhan warga,” tambahnya.

Data terbaru mencatat bahwa sekitar 300 lebih warga Kota Palangka Raya mengalami stunting, dengan 140 di antaranya masuk kategori stunting ekstrem. Melalui program bantuan tempat tinggal layak huni, Fairid berharap angka ini dapat ditekan secara signifikan.

“Tempat tinggal yang layak berpotensi menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya,” pungkasnya.

Baca Juga :  RSDDS Berikan Penghargaan 12 Peserta Terbaik

Pemerintah berkomitmen untuk terus menyelaraskan program pusat dan daerah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam membangun generasi yang sehat dan bebas dari stunting. (ham/ans)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus berupaya mengintegrasikan program nasional dengan kebutuhan lokal. Salah satu program yang kini tengah mendapat perhatian khusus adalah program bedah rumah, yang diselaraskan dengan upaya penurunan angka stunting di kota tersebut.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menyampaikan pentingnya inovasi lanjutan dalam pelaksanaan program bedah rumah. Ia menegaskan persoalan stunting tidak bisa dilepaskan dari kondisi tempat tinggal masyarakat.

“Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting ialah tempat tinggal,” ujar Fairid di Aula Rujab Wali Kota Palangka Raya, Kamis (15/5/2025)

Menurutnya, lingkungan yang kumuh serta minimnya akses terhadap air bersih menjadi salah satu penyebab utama terjadinya stunting pada anak-anak. Untuk itu, Fairid menekankan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif.

Baca Juga :  Dukung Pemeriksaan Laporan Keuangan

Orang nomor satu di kota cantik ini mengusulkan agar program bedah rumah diperluas menjadi “bantuan tempat tinggal layak huni”, agar tidak hanya fokus pada rumah-rumah pribadi, tetapi juga menyasar warga yang tinggal di kos-kosan maupun barak.

“Fakta di lapangannya, tidak semua warga tinggal di rumah. Ada yang tinggal di kos maupun barak. Ini harus disinkronkan agar program benar-benar menyasar kebutuhan warga,” tambahnya.

Data terbaru mencatat bahwa sekitar 300 lebih warga Kota Palangka Raya mengalami stunting, dengan 140 di antaranya masuk kategori stunting ekstrem. Melalui program bantuan tempat tinggal layak huni, Fairid berharap angka ini dapat ditekan secara signifikan.

“Tempat tinggal yang layak berpotensi menurunkan angka stunting di Kota Palangka Raya,” pungkasnya.

Baca Juga :  RSDDS Berikan Penghargaan 12 Peserta Terbaik

Pemerintah berkomitmen untuk terus menyelaraskan program pusat dan daerah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam membangun generasi yang sehat dan bebas dari stunting. (ham/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/