PALANGKA RAYA – PT Raihan Alya Tour memberangkatkan 69 jemaah haji plus ke Tanah Suci Mekah, Kamis (15/5). Perusahaan yang bergerak dibidang bisnis memberangkatkan jemaah untuk ibadah umrah dan haji ini, memiliki komitmen kuat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jemaah yang berangkat.
“Alhamdulillah, hari ini kita memberangkatkan 69 jemaah dan semuanya adalah Haji Plus resmi,” ujar Owner PT Raihan Alya Tour, HM Al Ghifari kepada Kalteng Pos, saat ditemui di Bandara Tjilik Riwut.
Ia menjelaskan, untuk mendaftar haji plus resmi, calon jemaah harus menyetor dana awal sebesar 4.000 dolar AS. Setelah itu, akan keluar Bukti Penyetoran Awal Haji Khusus (BPIH) yang menjadi tanda pendaftaran resmi. Kemudian, estimasi jadwal keberangkatan dapat dicek melalui aplikasi Haji Pintar.
HM Al Ghifari pun menyampaikan, bahwa hingga saat ini, rata-rata antrean keberangkatan Haji Plus Resmi sekitar 7 tahun.
“Di negara kita, ada beberapa jenis haji yang resmi. Pertama, Haji Reguler yang antreannya mencapai sekitar 27 tahun. Kedua, Haji Plus yang kuotanya dari pemerintah tetapi dikelola oleh swasta, dengan antrean sekitar 8-9 tahun. Sekarang, ada juga program percepatan dari pemerintah, jika sudah 2 tahun, bisa diusulkan untuk berangkat, namun biayanya lebih mahal dibanding yang standar,” terang Al Ghifari.
Ia menambahkan bahwa di PT Raihan Alya Tour, terdapat sekitar 500 calon jemaah yang terdaftar untuk Haji Plus. Tahun ini, nomor porsi yang siap berangkat sekitar 90 orang, namun karena ada yang mengundurkan diri, meninggal dunia, dan alasan lainnya, akhirnya yang berangkat hanya 69 orang.
“Biaya Haji Plus saat ini sebesar 16.000 dolar AS, atau sekitar Rp250 juta hingga Rp266 juta, tergantung pada kurs. Sementara itu, jika memilih program percepatan, biayanya mencapai 19.000 dolar AS atau sekitar Rp300 juta lebih,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan, untuk Haji Plus yang pihaknya berangkatkan dari keberangkatan hingga pulang memakan waktu sekitar 1 bulan. Rutenya dimulai dari Palangka Raya – Jakarta – Jeddah – Makkah – Madinah – Jakarta – Palangka Raya.
“Keberangkatan hari ini dan pulangnya nanti tanggal 13 Juni,” terangnya.
Bagi jemaah yang belum berangkat tahun ini, Al Ghifari meminta mereka untuk bersabar. “Karena ini resmi, tinggal tunggu pengumuman pemerintah. Setelah itu, tinggal melunasi. Ada yang ingin melunasi lebih awal, tetapi saya sampaikan tidak bisa, karena aturan pemerintah menetapkan 4.000 dolar itu baru diterima setelah pendaftaran,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan para jemaah agar tidak bermain-main dengan regulasi haji yang semakin ketat di Arab Saudi. Pasalnya jika kedapatan haji non-resmi, sanksinya berat.
“Pertama, dideportasi, kedua, ditahan, dan ketiga, didenda hingga 20.000 dolar AS atau sekitar Rp87.000.000. Bahkan, bisa di-blacklist selama 10 tahun tidak bisa masuk Arab Saudi,” ujarnya.
Al Ghifari menekankan pentingnya kesiapan rohani dan kesehatan bagi para jemaah haji.
“Haji ini mencakup fisik, ekonomi, hati, dan semuanya. Persiapan keikhlasan itu penting. Jika tujuannya benar, insya Allah apapun yang dihadapi akan terasa nyaman dan mudah. Kedua, kesehatan juga harus diprioritaskan. Saya sering sampaikan kepada jemaah, utamakan yang wajib dulu, baru yang sunah. Jangan sampai mengejar yang sunah, tetapi yang wajib justru tertinggal,” tuturnya. (kom/uut/sir/aza)