Dewan Minta Pemasangan Rambu di Sungai Kahayan
PALANGKA RAYA – Meningkatnya jumlah kecelakaan air di Sungai Kahayan dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Palangka Raya.
Sungai yang masih menjadi urat nadi transportasi bagi sebagian warga Kota Cantik ini dinilai membutuhkan perhatian lebih, khususnya terkait keselamatan dan kelengkapan fasilitas pendukung.
Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menekankan pentingnya langkah konkret untuk mengantisipasi kecelakaan, terutama dengan menambah rambu-rambu lalu lintas sungai di titik-titik rawan.
“Kami sudah menyarankan kepada Dinas Perhubungan agar memperbanyak rambu-rambu, terutama di area tikungan sungai. Ini penting sebagai pengingat dan panduan bagi masyarakat,” ujar Khemal belum lama ini.
Ia menyebut, keberadaan rambu sangat krusial untuk mencegah kecelakaan. Rambu-rambu yang rusak atau roboh pun, lanjutnya, harus segera diperbaiki atau diganti. Selain itu, jalur-jalur anak sungai yang sering digunakan warga untuk mempersingkat perjalanan juga perlu dilengkapi dengan tanda peringatan.
“Fakta sebagian masyarakat masih mengandalkan transportasi sungai tidak bisa dihindari, karena kondisi geografis kota kita. Maka yang harus kita lakukan adalah mengantisipasi potensi bahaya dan meminimalkan risiko kecelakaan,” katanya.
Lebih lanjut, Khemal juga mengingatkan para pengguna transportasi sungai agar memperhatikan aspek keselamatan. Ia menegaskan pentingnya penggunaan perlengkapan seperti pelampung dan lampu sorot di setiap perahu atau kapal.
“Di sungai kita belum ada fasilitas penerangan. Maka kami mendorong agar setiap perahu atau kapal dilengkapi lampu penerang, termasuk lampu sorot untuk memberi sinyal kepada kapal lain,” jelas legislator dari partai berlambang pohon beringin itu
Kondisi kapal pun, menurutnya, harus benar-benar diperhatikan. Ia meminta agar kapal dicek kelayakannya sebelum digunakan, mulai dari bodi kapal, potensi kebocoran, hingga muatan yang tidak melebihi kapasitas. Terlebih, beberapa titik di Sungai Kahayan kerap mengalami pendangkalan dan penyempitan.
“Pastikan kapal yang digunakan sesuai dengan kondisi sungai. Jika tonase terlalu besar sementara air surut, itu bisa membahayakan. Warga sebenarnya sudah cukup paham, tapi tetap perlu diingatkan,” ungkapnya. (ham/ans)