3.837 Anak di Palangka Raya Menerima Imunisasi Dasar
PALANGKA RAYA – Pemerintah pusat memutuskan untuk memperpanjang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) hingga 13 September 2022. Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Palangka Raya, drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, kegiatan BIAN pada periode sebelumnya, tercatat ada 3.837 anak di bawah usia dua tahun telah menerima imunisasi dasar lengkap. Terdiri dari 2.358 program campak dan rubella (MR) dan 1.479 sisanya program imunisasi DPTHB-Hib.
“Selanjutnya kami menargetkan imunisasi pada bayi baru lahir sebanyak 4.483 bayi, kemudian pada angka Surviving infant atau perkiraan bayi hidup sebanyak 5.003 dan pada anak di bawah dua tahun sebanyak 4.998 anak,” ungkapnya kemarin.
Dalam rangka memaksimalkan capaian imunisasi anak, pihaknya juga melibatkan peran ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan juga pos pelayanan terpadu (Posyandu) di seluruh wilayah Palangka Raya.
“Artinya, untuk mencapai cakupan sasaran program kami juga menerapkan sejumlah strategi. Contohnya, agar ibu-ibu mendatangi pusat layanan imunisasi kita libatkan masyarakat setempat dalam hal ini kader dan posyandu melakukan pelayanan imunisasi,” jelasnya. Menurutnya, pemenuhan imunisasi bagi anak sangat penting dalam mencegah beragam penyakit dan untuk menjaga imun atau daya tahan tubuh anak, sehingga anak bisa tumbuh kembang dengan baik.
“Untuk itu saya terus mengajak semua pihak untuk memahami bahwa imunisasi anak dilakukan untuk mencegah terjadinya indikasi penyakit berbahaya seperti campak rubella, polio, difteri, pertusis, hepatitis B dan meningitis,” ucapnya. (ahm/ans/ko)
PALANGKA RAYA – Pemerintah pusat memutuskan untuk memperpanjang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) hingga 13 September 2022. Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Palangka Raya, drg Andjar Hari Purnomo mengatakan, kegiatan BIAN pada periode sebelumnya, tercatat ada 3.837 anak di bawah usia dua tahun telah menerima imunisasi dasar lengkap. Terdiri dari 2.358 program campak dan rubella (MR) dan 1.479 sisanya program imunisasi DPTHB-Hib.
“Selanjutnya kami menargetkan imunisasi pada bayi baru lahir sebanyak 4.483 bayi, kemudian pada angka Surviving infant atau perkiraan bayi hidup sebanyak 5.003 dan pada anak di bawah dua tahun sebanyak 4.998 anak,” ungkapnya kemarin.
Dalam rangka memaksimalkan capaian imunisasi anak, pihaknya juga melibatkan peran ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan juga pos pelayanan terpadu (Posyandu) di seluruh wilayah Palangka Raya.
“Artinya, untuk mencapai cakupan sasaran program kami juga menerapkan sejumlah strategi. Contohnya, agar ibu-ibu mendatangi pusat layanan imunisasi kita libatkan masyarakat setempat dalam hal ini kader dan posyandu melakukan pelayanan imunisasi,” jelasnya. Menurutnya, pemenuhan imunisasi bagi anak sangat penting dalam mencegah beragam penyakit dan untuk menjaga imun atau daya tahan tubuh anak, sehingga anak bisa tumbuh kembang dengan baik.
“Untuk itu saya terus mengajak semua pihak untuk memahami bahwa imunisasi anak dilakukan untuk mencegah terjadinya indikasi penyakit berbahaya seperti campak rubella, polio, difteri, pertusis, hepatitis B dan meningitis,” ucapnya. (ahm/ans/ko)