Minggu, Oktober 13, 2024
27 C
Palangkaraya

Berdayakan Ekonomi Keluarga untuk Penurunan Stunting

PALANGKA RAYA – Dalam percepatan penurunan stunting Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya juga berupaya untuk menggerakkan ekonomi keluarga. Maka melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKB P3APM) Kota Palangka Raya, menggelar Workshop untuk memberdayakan ekonomi keluarga bersama kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) peduli Stunting se-Kota Palangka Raya.

Workshop yang berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, dibuka secara langsung oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu yang diwakili Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan, Senin (22/7/2024).

Alman menjelaskan, tahun 2024 akan difokuskan pada Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, khususnya untuk akseptor KB dan keluarga stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. Program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mendukung pembangunan manusia melalui pengurangan memiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Dengan tujuan utama memperkuat kemandirian ekonomi keluarga akseptor melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA PENTING) Peduli Stunting.

Baca Juga :  Bagikan Masker Kepada Pedagang

“Kami berharap keluarga akseptor KB dan stunting di kelompok UPPKA dapat menjadi motor penggerak dan pengaruh bagi keluarga lain untuk meningkatkan kemandirian ekonomi,” ujar Alman.

Sementara itu, Kepala DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, dr Fitriyanto Leksono menambahkan, target penurunan stunting di Kota Palangka Raya pada tahun ini minimal 12 persen. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya ini, termasuk kader posyandu, akseptor KB, lurah, dan camat. Workshop ini juga menjadi bagian integral dari strategi Pemerintah Kota dalam menangani masalah stunting.

“Sehingga melalui pembekalan ini, diharapkan pengetahuan dan strategi sederhana dapat disampaikan kepada semua pihak terkait untuk mendukung upaya penurunan stunting, khususnya dalam menciptakan pangan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak selama 1000 hari pertama kehidupan,” tambahnya. (mut/ans)

Baca Juga :  Perkuat Kampanye Anti dan Hindari Narkoba

PALANGKA RAYA – Dalam percepatan penurunan stunting Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya juga berupaya untuk menggerakkan ekonomi keluarga. Maka melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKB P3APM) Kota Palangka Raya, menggelar Workshop untuk memberdayakan ekonomi keluarga bersama kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) peduli Stunting se-Kota Palangka Raya.

Workshop yang berlangsung di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, dibuka secara langsung oleh Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu yang diwakili Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan, Senin (22/7/2024).

Alman menjelaskan, tahun 2024 akan difokuskan pada Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, khususnya untuk akseptor KB dan keluarga stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. Program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mendukung pembangunan manusia melalui pengurangan memiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Dengan tujuan utama memperkuat kemandirian ekonomi keluarga akseptor melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA PENTING) Peduli Stunting.

Baca Juga :  Bagikan Masker Kepada Pedagang

“Kami berharap keluarga akseptor KB dan stunting di kelompok UPPKA dapat menjadi motor penggerak dan pengaruh bagi keluarga lain untuk meningkatkan kemandirian ekonomi,” ujar Alman.

Sementara itu, Kepala DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, dr Fitriyanto Leksono menambahkan, target penurunan stunting di Kota Palangka Raya pada tahun ini minimal 12 persen. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya ini, termasuk kader posyandu, akseptor KB, lurah, dan camat. Workshop ini juga menjadi bagian integral dari strategi Pemerintah Kota dalam menangani masalah stunting.

“Sehingga melalui pembekalan ini, diharapkan pengetahuan dan strategi sederhana dapat disampaikan kepada semua pihak terkait untuk mendukung upaya penurunan stunting, khususnya dalam menciptakan pangan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak selama 1000 hari pertama kehidupan,” tambahnya. (mut/ans)

Baca Juga :  Perkuat Kampanye Anti dan Hindari Narkoba

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/