PALANGKA RAYA-Salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh perempuan adalah kanker serviks atau kanker pada leher rahim.
Pada tahun 2023 Kementerian Kesehatan memiliki program pemberian vaksin human papillomavirus (HPV) bagi anak kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) di Seluruh Indonesia. Program tersebut sebagai bentuk layanan kanker yang merupakan prioritas dalam transformasi sistem kesehatan di Indonesia.
“Untuk wilayah Palangka Raya, terget terlaksananya vaksin tersebut adalah diakhir tahun 2023,” terang Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Palangka Raya, Erna Parida Susanty, SST. Bdn, Jumat (23/6).
Pemberian vaksin HPV untuk kelas 5 dan 6 SD dilakukan karena masih adanya pernikahan dini yang terjadi pada masyarakat indonesia.
“Karena menghindari itu, maka diberikanlah vaksin sebanyak 2 kali, yaitu yang pertama di kelas 5 SD dan selanjutnya untuk booster di kelas 6 SD,” katanya.
Vaksin HPV untuk sementara masih dikhususkan untuk siswi perempuan, meskipun siswa laki-laki juga dapat memperoleh vaksin tersebut. Alasannya karena di usia tersebut anak-anak belum melakukan hubungan seksual dan tidak perlu hasil pemeriksaan Pap Smear sebelum di vaksin. “Disuntik dahulu agar mencegah, mudah-mudahan tidak ada lagi perempuan yang terkena kanker serviks,” ujarnya.
Nantinya vaksin HPV bagi anak kelas 5 dan 6 SD akan diberikan secara gratis ke sekolah masing-masing melalui puskesmas. “Mungkin akan di Palangkaraya dulu, baru nanti ke tingkat kabupaten,” ucapnya.
Untuk diketahui, faktor penyebab kanker serviks antara lain karena faktor keturunan, terlalu sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet, berhubungan seksual bukan dengan pasangannya, kurangnya menjaga kebersihan, terlalu sering mengganti pembalut, dan lain sebagainya.
Erna mengimbau, bagi orang tua yang memiliki anak kelas kelas 5 dan 6 SD, nantinya akan ada vaksin pencegahan kanker serviks, karena itu sangat bagus untuk para wanita, jangan sampai tidak divaksin,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, bagi para orang tua, terutama ibu-ibu, harus lebih selektif dan aktif mengontrol anak perempuannya, karena penyakit yang paling ditakuti perempuan yaitu kanker serviks.
Untuk saat ini, vaksin HPV baru tersedia di dokter kandungan, harganya berkisar lebih dari satu juta rupiah, sehingga wanita dewasa pun bisa memperoleh vaksin tersebut dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan Pap Smear.
“Dengan diberikan vaksin HPV mudah-mudahan tidak ada lagi anak-anak kita dikemudian hari yang mengalami kanker, atau paling tidak di minimalisir,” ucap Erna. (ovi/ans)