Senin, April 29, 2024
27.3 C
Palangkaraya

Tahun Depan, Desa se-Kalteng Teraliri Listrik

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengatakan pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya di Kalteng saat ini sudah cukup maksimal. Hal ini dibuktikan dengan kondisi kelistrikan Kalteng yang telah interkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dengan daya mampu pasok sebesar 1.846 megawatt (MW), beban puncak tercatat 1.391 MW, sehingga memiliki surplus daya mampu 455 MW.

“Kemudian, kemampuan PLN UIP Kalselteng dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Provinsi Kalteng semakin kuat dengan beroperasinya empat gardu induk 150 kilo-volt (KV) yang tersebar di sejumlah daerah se-Kalteng,” ujar Nuryakin saat memberikan sambutan dalam kegiatan bertajuk forum ketenagalistrikan Provinsi Kalteng tahun 2023 di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/6).

Baca Juga :  Gelontoran Dana dan Penjara Belum Selesaikan Masalah

Selanjutnya, lanjut Sekda, rasio desa berlistrik PLN di Kalteng sampai dengan Maret 2023 sebesar 71,87 persen dengan 442 desa belum berlistrik PLN dari 1.571 desa di Kalteng. Tahun 2023, 125 desa akan meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 82,88 persen dan ditargetkan pada tahun 2024 seluruh desa di Kalteng 100 persen teraliri listrik.

Dengan melihat kesiapan infrastruktur kelistrikan tersebut, sekda berharap akan menjadi daya tarik bagi para investor untuk membangun bisnis dan usahanya, guna mendorong peningkatan perekonomian di Kalteng. Sekda mengatakan bahwa Kalteng merupakan provinsi yang sedang gencar melaksanakan pembangunan, termasuk pada bidang ketenagalistrikan. Sebab, listrik memiliki peran penting dan strategis dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional maupun daerah

Baca Juga :  Cegah Truk Melebihi Tonase, Arah Kolam Dipasang Portal

“Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkecukupan, berkualitas, harga yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi tanggung jawab besar yang mesti kita wujudkan bersama,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Nuryakin, dengan adanya berbagai program pembangunan yang ada di Kalteng saat ini, seperti infrastruktur, food estate, shrimp estate, hilirisasi industri, RSUD Hanau dan rencana pendirian perguruan tinggi vokasi berbasis keunggulan daerah dipastikan memerlukan energi listrik yang besar untuk mendukungnya.

“Untuk mendukung percepatan pembangunan kelistrikan di Kalteng, seluruh stakeholder terkait dapat turut andil dalam membantu pelaksanaannya. Berbagai kendala yang sering dihadapi dalam pembangunan kelistrikan di lapangan, baik teknis maupun non teknis harus kita pikirkan bersama guna mendapatkan solusi dalam mengatasinya,” tandasnya. (dan/abw)

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengatakan pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya di Kalteng saat ini sudah cukup maksimal. Hal ini dibuktikan dengan kondisi kelistrikan Kalteng yang telah interkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dengan daya mampu pasok sebesar 1.846 megawatt (MW), beban puncak tercatat 1.391 MW, sehingga memiliki surplus daya mampu 455 MW.

“Kemudian, kemampuan PLN UIP Kalselteng dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Provinsi Kalteng semakin kuat dengan beroperasinya empat gardu induk 150 kilo-volt (KV) yang tersebar di sejumlah daerah se-Kalteng,” ujar Nuryakin saat memberikan sambutan dalam kegiatan bertajuk forum ketenagalistrikan Provinsi Kalteng tahun 2023 di Aula Jayang Tingang, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/6).

Baca Juga :  Gelontoran Dana dan Penjara Belum Selesaikan Masalah

Selanjutnya, lanjut Sekda, rasio desa berlistrik PLN di Kalteng sampai dengan Maret 2023 sebesar 71,87 persen dengan 442 desa belum berlistrik PLN dari 1.571 desa di Kalteng. Tahun 2023, 125 desa akan meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 82,88 persen dan ditargetkan pada tahun 2024 seluruh desa di Kalteng 100 persen teraliri listrik.

Dengan melihat kesiapan infrastruktur kelistrikan tersebut, sekda berharap akan menjadi daya tarik bagi para investor untuk membangun bisnis dan usahanya, guna mendorong peningkatan perekonomian di Kalteng. Sekda mengatakan bahwa Kalteng merupakan provinsi yang sedang gencar melaksanakan pembangunan, termasuk pada bidang ketenagalistrikan. Sebab, listrik memiliki peran penting dan strategis dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional maupun daerah

Baca Juga :  Cegah Truk Melebihi Tonase, Arah Kolam Dipasang Portal

“Oleh karena itu, penyediaan energi listrik yang berkecukupan, berkualitas, harga yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi tanggung jawab besar yang mesti kita wujudkan bersama,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Nuryakin, dengan adanya berbagai program pembangunan yang ada di Kalteng saat ini, seperti infrastruktur, food estate, shrimp estate, hilirisasi industri, RSUD Hanau dan rencana pendirian perguruan tinggi vokasi berbasis keunggulan daerah dipastikan memerlukan energi listrik yang besar untuk mendukungnya.

“Untuk mendukung percepatan pembangunan kelistrikan di Kalteng, seluruh stakeholder terkait dapat turut andil dalam membantu pelaksanaannya. Berbagai kendala yang sering dihadapi dalam pembangunan kelistrikan di lapangan, baik teknis maupun non teknis harus kita pikirkan bersama guna mendapatkan solusi dalam mengatasinya,” tandasnya. (dan/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/