Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Perlu Pemetaan Komoditi Pertanian Potensial

PALANGKA RAYA – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H Nuryakin mengatakan, hingga awal April 2022, sebagian besar bahan pokok menunjukkan kenaikan harga. Terutama komoditas minyak goreng, gula pasir dan daging ayam ras. Hal ini menunjukkan tren kenaikan dan rawan terjadi tekanan inЀ asi.

Nuryakin mengungkapkan, situasi terkait peningkatkan beberapa harga bahan pokok tersebut akan menjadi perhatian dan akan terus dijaga agar tidak naik, serta tetap stabil.

 “Diharapkan pemerintah dapat mengupayakan langkah-langkah antisipasi secara dini dan terkoordinasi melalui kebijakan yang tepat, sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat akibat meningkatnya permintaan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan nasional,” katanya saat meninjau gelar pangan murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng, Senin (11/4).

Baca Juga :  Jaga Ketahanan Ekonomi

Dijelaskannya, walaupun ketersediaan pangan sebagian besar cukup, bahkan surplus, namun karena pada bulan ini ada hari besar keagamaan nasional (HBKN), komoditas tersebut mengalami deficit, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga. Untuk itu, DKP harus membuka informasi harga pasar seluas mungkin kepada masyarakat dan petani, sehingga aksesbilitas terhadap pangan terbuka bagi semuanya.

“Tentu pangan harus menjadi perhatian bersama, tidak boleh dikelola sambil lalu serta perlu strategi dan sinergi yang maksimal lintas sektor. Guna mewujudkan pertanian Kalteng yang mandiri sehingga tercipta kesejahteraan bagi petani,” bebernya.

Lataran, hingga saat ini pertanian Kalteng belum mandiri. Terbukti dengan masih mendatangkan beberapa komoditi pangan dari luar, baik Pulau Jawa maupun Sulawesi dan Sumatera. Sekarang ini, banyak petani kehilangan lahan hingga kehilangan pekerjaan dan semangat sebab lahan-lahan produktif beralih fungsi.

Baca Juga :  Presiden Imbau Daerah Siaga Bencana

“Karenanya, kawasan produktif pertanian perlu dipetakan dan ditetapkan lebih detail per wilayah agar komoditi-komoditi potensial bisa terus dikembangkan sesuai keunggulan lahan,” pungkasnya. (abw/ens/ko)

PALANGKA RAYA – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H Nuryakin mengatakan, hingga awal April 2022, sebagian besar bahan pokok menunjukkan kenaikan harga. Terutama komoditas minyak goreng, gula pasir dan daging ayam ras. Hal ini menunjukkan tren kenaikan dan rawan terjadi tekanan inЀ asi.

Nuryakin mengungkapkan, situasi terkait peningkatkan beberapa harga bahan pokok tersebut akan menjadi perhatian dan akan terus dijaga agar tidak naik, serta tetap stabil.

 “Diharapkan pemerintah dapat mengupayakan langkah-langkah antisipasi secara dini dan terkoordinasi melalui kebijakan yang tepat, sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat akibat meningkatnya permintaan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan nasional,” katanya saat meninjau gelar pangan murah di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng, Senin (11/4).

Baca Juga :  Jaga Ketahanan Ekonomi

Dijelaskannya, walaupun ketersediaan pangan sebagian besar cukup, bahkan surplus, namun karena pada bulan ini ada hari besar keagamaan nasional (HBKN), komoditas tersebut mengalami deficit, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga. Untuk itu, DKP harus membuka informasi harga pasar seluas mungkin kepada masyarakat dan petani, sehingga aksesbilitas terhadap pangan terbuka bagi semuanya.

“Tentu pangan harus menjadi perhatian bersama, tidak boleh dikelola sambil lalu serta perlu strategi dan sinergi yang maksimal lintas sektor. Guna mewujudkan pertanian Kalteng yang mandiri sehingga tercipta kesejahteraan bagi petani,” bebernya.

Lataran, hingga saat ini pertanian Kalteng belum mandiri. Terbukti dengan masih mendatangkan beberapa komoditi pangan dari luar, baik Pulau Jawa maupun Sulawesi dan Sumatera. Sekarang ini, banyak petani kehilangan lahan hingga kehilangan pekerjaan dan semangat sebab lahan-lahan produktif beralih fungsi.

Baca Juga :  Presiden Imbau Daerah Siaga Bencana

“Karenanya, kawasan produktif pertanian perlu dipetakan dan ditetapkan lebih detail per wilayah agar komoditi-komoditi potensial bisa terus dikembangkan sesuai keunggulan lahan,” pungkasnya. (abw/ens/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/