Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Wagub Hadiri Strategic Foresight BPK

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri grand launching pendapat (strategic foresight) BPK. Kegiatan ini dihadiri secara virtual dari Ruang Rapat Wagub Kalteng, Kamis (21/10). Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna secara resmi membuka grand launching pendapat atau strategic foresight.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo turut mengikuti launching tersebut secara virtual di ruang rapat wagub, Kamis (21/10). Launching ini mengangkat tema “Membangun Kembali Indonesia dari Covid-19, Skenario, Peluang dan Tantangan Pemerintah yang Tangguh”. Peluncuran website strategic foresight BPK ini sebagai sarana komunikasi, publikasi dan pemantauan dari hasil-hasil foresight BPK.

Ketua BPK Kalteng Agung Firman Sampurna mengatakan, pada dasarnya BPK memiliki tingkatan peran yang mengelompokan atau yang disebut Piramida Maturitas Peran Supreme Audit Institution (SAI). Dalam piramida tersebut, terdapat oversight yang mendorong upaya pemberantasan korupsi, meningkatkan transparasi, menjamin terlaksananya akuntabilitas dan meningkatkan ekonomi, efisiensi, etika, nilai keadilan dan keefektifan.

Baca Juga :  Bahas Isu Strategis dalam Rakor Litbang dan Iptek

“Semua peran itu diwujudkan dalam pemeriksaan yang dibentuk oleh BPK RI, baik pemeriksaan atas laporan keuangan, pemeriksaan kinerja, pemeriksaan tertentu dengan tujuan diantaranya pemeriksaan investigasi untuk mendukung penegakan hukum,” katanya saat menyampaikan pembukaan pada launching secara virtual itu.

Diungkapkan Agung, BPK RI yang kedua yakni insight. Dalam arti mendalami kebijakan dan masalah publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan pendapat kepada pemerintah/lembaga perwakilan badan dan badan lainnya terkait upaya untuk memperbaiki tata kelola secara komprehensif. “Termasuk peran foresight yakni membantu masyarakat dan pengambil Keputusan untuk memilih alternatif masa depan,” ungkapnya.

Peran foresight, kata dia, dilakukan dengan memberikan gambaran atau deskripsi kepada pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya atas masa depan yang diharapkan. Peran tersebut belum pernah dilakukan oleh BPK sebelumnya.

Baca Juga :  Ini Terobosan Dislutkan Kalteng Meningkatkan Produksi Perikanan

“Rampungnya foresight BPK untuk pertama kali, maka BPK akan menjadi BPK ke-12 di dunia yang telah mencapai peran tertinggi ini menjadi BPK ke-2 di Asia setelah Korea Selatan dan yang pertama di Asia Tenggara,” tegasnya. (abw/mmc/ens)

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri grand launching pendapat (strategic foresight) BPK. Kegiatan ini dihadiri secara virtual dari Ruang Rapat Wagub Kalteng, Kamis (21/10). Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna secara resmi membuka grand launching pendapat atau strategic foresight.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo turut mengikuti launching tersebut secara virtual di ruang rapat wagub, Kamis (21/10). Launching ini mengangkat tema “Membangun Kembali Indonesia dari Covid-19, Skenario, Peluang dan Tantangan Pemerintah yang Tangguh”. Peluncuran website strategic foresight BPK ini sebagai sarana komunikasi, publikasi dan pemantauan dari hasil-hasil foresight BPK.

Ketua BPK Kalteng Agung Firman Sampurna mengatakan, pada dasarnya BPK memiliki tingkatan peran yang mengelompokan atau yang disebut Piramida Maturitas Peran Supreme Audit Institution (SAI). Dalam piramida tersebut, terdapat oversight yang mendorong upaya pemberantasan korupsi, meningkatkan transparasi, menjamin terlaksananya akuntabilitas dan meningkatkan ekonomi, efisiensi, etika, nilai keadilan dan keefektifan.

Baca Juga :  Bahas Isu Strategis dalam Rakor Litbang dan Iptek

“Semua peran itu diwujudkan dalam pemeriksaan yang dibentuk oleh BPK RI, baik pemeriksaan atas laporan keuangan, pemeriksaan kinerja, pemeriksaan tertentu dengan tujuan diantaranya pemeriksaan investigasi untuk mendukung penegakan hukum,” katanya saat menyampaikan pembukaan pada launching secara virtual itu.

Diungkapkan Agung, BPK RI yang kedua yakni insight. Dalam arti mendalami kebijakan dan masalah publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan pendapat kepada pemerintah/lembaga perwakilan badan dan badan lainnya terkait upaya untuk memperbaiki tata kelola secara komprehensif. “Termasuk peran foresight yakni membantu masyarakat dan pengambil Keputusan untuk memilih alternatif masa depan,” ungkapnya.

Peran foresight, kata dia, dilakukan dengan memberikan gambaran atau deskripsi kepada pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya atas masa depan yang diharapkan. Peran tersebut belum pernah dilakukan oleh BPK sebelumnya.

Baca Juga :  Ini Terobosan Dislutkan Kalteng Meningkatkan Produksi Perikanan

“Rampungnya foresight BPK untuk pertama kali, maka BPK akan menjadi BPK ke-12 di dunia yang telah mencapai peran tertinggi ini menjadi BPK ke-2 di Asia setelah Korea Selatan dan yang pertama di Asia Tenggara,” tegasnya. (abw/mmc/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/