Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Kalteng Mulai Berikan Vaksin PMK

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak secara virtual dari ruang rapat wagub Kalteng, Jumat (24/6)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rakor tersebut menyampaikan arahan Presiden H Joko Widodo terkait penanganan PMK. Di antaranya lockdown daerah merah, melakukan komunikasi publik dan pemulihan ekonomi.

“Lockdown tingkat kecamatan yang dalam satu provinsi 50 persen kecamatannya terinfeksi (merah). Terkait komunikasi publik agar melakukan edukasi kesehatan hewan dan ternak kepada masyarakat dari tingkat pusat sampai daerah. Selain itu agar penanganan PMK harus tegas karena menyangkut dengan perekonomian. Jangan sampai tidak bisa import dan tidak ada mobilisasi orang ke dan dari luar negeri,” katanya.

Baca Juga :  Bahas Isu Strategis dalam Rakor Litbang dan Iptek

Diungkapkannya, saat ini ada 11 provinsi yang masuk kriteria lockdown daerah merah. Untuk penanganannya, pemerintah pusat telah mendistribusikan vaksin PMK tahap I kepada dinas provinsi di 19 provinsi dan UPT Pusat sebanyak 620.700 dosis per tanggal 23 Juni 2022. Salah satunya ke Kalteng sebanyak 2.700 dosis. “Meskipun hanya 19 yang terjangkit PMK, provinsi yang aman harus meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya.

Mengenai pengobatan PMK pada hewan, pihaknya menyebutkan, belum ada antivirrus khusus untuk mengobati PMK. Hewan yang terkena PMK rentan diserang infeksi bakteri sehingga perlu diberi antibiotik. Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemberian kekebalan pada hewan ternak. Ia juga mengungkapkan bahwa satgas akan mendukung terapi alternatif pendukung seperti plasma konvalesen.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Ingatkan Masyarakat Tidak Mudik

Sementara itu, pada Jumat (24/6) lalu telah dilakukan suntikan vaksin perdana terhadap sapi hewan kurban bantuan Presiden Joko Widodo di Kota Palangka Raya. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi mengatakan bahwa 2.700 dosis vaksin untuk hewan rentan PMK ini terlebih dahulu difokuskan ke daerah yang terdampak PMK.

“2.700 dosis ini akan segera disuntikkan terhadap hewan-hewan ternak di daerah yang terdampak, namun bukan hewan yang sakit. Melainkan diberikan kepada hewan sehat radius tiga kiloemter hingga sepuluh kilometer dari kandang yang terdampak PMK,” pungkasnya. (abw/ens/ko)

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah H Edy Pratowo menghadiri rapat koordinasi (rakor) penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak secara virtual dari ruang rapat wagub Kalteng, Jumat (24/6)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rakor tersebut menyampaikan arahan Presiden H Joko Widodo terkait penanganan PMK. Di antaranya lockdown daerah merah, melakukan komunikasi publik dan pemulihan ekonomi.

“Lockdown tingkat kecamatan yang dalam satu provinsi 50 persen kecamatannya terinfeksi (merah). Terkait komunikasi publik agar melakukan edukasi kesehatan hewan dan ternak kepada masyarakat dari tingkat pusat sampai daerah. Selain itu agar penanganan PMK harus tegas karena menyangkut dengan perekonomian. Jangan sampai tidak bisa import dan tidak ada mobilisasi orang ke dan dari luar negeri,” katanya.

Baca Juga :  Bahas Isu Strategis dalam Rakor Litbang dan Iptek

Diungkapkannya, saat ini ada 11 provinsi yang masuk kriteria lockdown daerah merah. Untuk penanganannya, pemerintah pusat telah mendistribusikan vaksin PMK tahap I kepada dinas provinsi di 19 provinsi dan UPT Pusat sebanyak 620.700 dosis per tanggal 23 Juni 2022. Salah satunya ke Kalteng sebanyak 2.700 dosis. “Meskipun hanya 19 yang terjangkit PMK, provinsi yang aman harus meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya.

Mengenai pengobatan PMK pada hewan, pihaknya menyebutkan, belum ada antivirrus khusus untuk mengobati PMK. Hewan yang terkena PMK rentan diserang infeksi bakteri sehingga perlu diberi antibiotik. Vaksinasi sebagai salah satu upaya pemberian kekebalan pada hewan ternak. Ia juga mengungkapkan bahwa satgas akan mendukung terapi alternatif pendukung seperti plasma konvalesen.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Ingatkan Masyarakat Tidak Mudik

Sementara itu, pada Jumat (24/6) lalu telah dilakukan suntikan vaksin perdana terhadap sapi hewan kurban bantuan Presiden Joko Widodo di Kota Palangka Raya. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Riza Rahmadi mengatakan bahwa 2.700 dosis vaksin untuk hewan rentan PMK ini terlebih dahulu difokuskan ke daerah yang terdampak PMK.

“2.700 dosis ini akan segera disuntikkan terhadap hewan-hewan ternak di daerah yang terdampak, namun bukan hewan yang sakit. Melainkan diberikan kepada hewan sehat radius tiga kiloemter hingga sepuluh kilometer dari kandang yang terdampak PMK,” pungkasnya. (abw/ens/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/