Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Vaksinasi di Pesantren Harus Digencarkan

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus gencar melaksanakan vaksinasi baik kepada masyarakat secara umum hingga vaksin anak-anak. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo berharap agar para tokoh agama dapat terlibat menyosialisasikan pentingnya vaksinasi khususnya kepada pelajar usia 12 hingga 17 tahun yang sebelumnya sudah mulai dilaksanakan sebelum pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Diungkapkan Edy, memang dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Pemprov Kalteng terus berupaya untuk melakukan percepatan. Meski, dalam pelaksanaan di lapangan yang terjadi tidak semudah yang diharapkan.

“Terutama dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19 masih banyak beberapa daerah di Kalteng ini yang belum maksimal pelaksanaan vaksinasinya,” katanya, Selasa (28/12).

Pihaknya mencontohkan seperti di Kabupaten Kapuas, tingkat daya serapan vaksinasi masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Kalteng lainnya. Lantaran hal yang ia dapati sebagian warga masyarakat terutama yang berada di pesantren masih menganggap bahwa vaksinasi itu tidak penting.

Baca Juga :  Yulistra Ivo: Peran PAUD Cegah Stunting

“Ini merupakan persoalan yang harus dilakukan oleh Pemprov Kalteng berkoordinasi dengan jajaran TNI dan Polri,” ucapnya.

Edy menyebut perlu pendekatan dan cara-cara khusus terhadap para pemuka agama agar bisa memberikan pengertian dan menyosialisasikan kepada para santri di pondok untuk mau divaksin. Lantaran, berdasarkan yang ia tahu pimpinan pondok pesantren pun mengatakan bahwa anak-anak santri yang tidak mau divaksin.

“Jadi ada pimpinan pnonpes mengatakan bahwa jika ada santri yang divaksin maka akan diambil oleh orang tuanya dari ponpes,” tegasnya.

Hal ini yang menjadi terhalangnya pelaksanaan vaksinasi di beberapa tempat seperti yang dilaksanakan di Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas beberapa waktu lalu, dari target 500 dosis vaksinasi hanya sekitar 87 dosis yang terserap. Artinya perjuangan tim melaksanakan percepatan vaksinasi ini sudah cukup tinggi bahkan beberapa terobosan sudah dilaksanakan untuk menarik minat vaksinasi masyarakat.

Baca Juga :  Ivo: Perempuan Bisa Jadi Agen Perubahan di Tengah Pandemi

“Kami sudah mencoba memberikan hadiah kepada peserta yang mau divaksin, tetapi nyatanya masih belum optimal,” pungkasnya. (abw/ram)

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus gencar melaksanakan vaksinasi baik kepada masyarakat secara umum hingga vaksin anak-anak. Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo berharap agar para tokoh agama dapat terlibat menyosialisasikan pentingnya vaksinasi khususnya kepada pelajar usia 12 hingga 17 tahun yang sebelumnya sudah mulai dilaksanakan sebelum pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Diungkapkan Edy, memang dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Pemprov Kalteng terus berupaya untuk melakukan percepatan. Meski, dalam pelaksanaan di lapangan yang terjadi tidak semudah yang diharapkan.

“Terutama dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19 masih banyak beberapa daerah di Kalteng ini yang belum maksimal pelaksanaan vaksinasinya,” katanya, Selasa (28/12).

Pihaknya mencontohkan seperti di Kabupaten Kapuas, tingkat daya serapan vaksinasi masih sangat rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota se-Kalteng lainnya. Lantaran hal yang ia dapati sebagian warga masyarakat terutama yang berada di pesantren masih menganggap bahwa vaksinasi itu tidak penting.

Baca Juga :  Yulistra Ivo: Peran PAUD Cegah Stunting

“Ini merupakan persoalan yang harus dilakukan oleh Pemprov Kalteng berkoordinasi dengan jajaran TNI dan Polri,” ucapnya.

Edy menyebut perlu pendekatan dan cara-cara khusus terhadap para pemuka agama agar bisa memberikan pengertian dan menyosialisasikan kepada para santri di pondok untuk mau divaksin. Lantaran, berdasarkan yang ia tahu pimpinan pondok pesantren pun mengatakan bahwa anak-anak santri yang tidak mau divaksin.

“Jadi ada pimpinan pnonpes mengatakan bahwa jika ada santri yang divaksin maka akan diambil oleh orang tuanya dari ponpes,” tegasnya.

Hal ini yang menjadi terhalangnya pelaksanaan vaksinasi di beberapa tempat seperti yang dilaksanakan di Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas beberapa waktu lalu, dari target 500 dosis vaksinasi hanya sekitar 87 dosis yang terserap. Artinya perjuangan tim melaksanakan percepatan vaksinasi ini sudah cukup tinggi bahkan beberapa terobosan sudah dilaksanakan untuk menarik minat vaksinasi masyarakat.

Baca Juga :  Ivo: Perempuan Bisa Jadi Agen Perubahan di Tengah Pandemi

“Kami sudah mencoba memberikan hadiah kepada peserta yang mau divaksin, tetapi nyatanya masih belum optimal,” pungkasnya. (abw/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/