Rabu, Desember 4, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Belum Ada Titik Api di Seruyan

KUALA PEMBUANG – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan Agung Sulistiyono mengatakan, sejak Januari sampai Senin (5/4), belum ditemukan titik api atau hotspot di wilayah Kabupaten Seruyan.

Menurut dia, hingga sat ini, wilayah Seruyan belum ada hotspot, sehingga belum ada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Agung menjelaskan, berdasarkan data BMKG, kemarau akan dimulai awal Mei 2021. Namun pihaknya tetap bersiaga dalam hal penanganan karhutla. “BPBD selalu siap siaga dalam penanganan karhutla, apabila ada ditemukan titik api nantnya,” ungkapnya.

Dtambahkannya, lahan yang rentan terbakar berada di daerah Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur. Karena di daerah tersebut terdapat lahan gambut, sehingga lebih mudah terbakar.

Baca Juga :  Wabup Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi

Agung Sulistiyono mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena hal tersebut dilarang dan ada sanksi hukumnya. Mengingat dampak kebakaran hutan dan lahan itu sangat besar.

Dikatakannya, apabila lahan tersebut sudah terbakar, makan akan sulit dipadamkan. Hal ini dikarenakan yang terbakar ini adalah gambut, sehingga sulit untuk dilakukan pemadaman. “Karena yang terbakar inikan di bagian dalamnya,” tegasnya. (yad/ens)

KUALA PEMBUANG – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan Agung Sulistiyono mengatakan, sejak Januari sampai Senin (5/4), belum ditemukan titik api atau hotspot di wilayah Kabupaten Seruyan.

Menurut dia, hingga sat ini, wilayah Seruyan belum ada hotspot, sehingga belum ada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Agung menjelaskan, berdasarkan data BMKG, kemarau akan dimulai awal Mei 2021. Namun pihaknya tetap bersiaga dalam hal penanganan karhutla. “BPBD selalu siap siaga dalam penanganan karhutla, apabila ada ditemukan titik api nantnya,” ungkapnya.

Dtambahkannya, lahan yang rentan terbakar berada di daerah Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur. Karena di daerah tersebut terdapat lahan gambut, sehingga lebih mudah terbakar.

Baca Juga :  Wabup Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi

Agung Sulistiyono mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena hal tersebut dilarang dan ada sanksi hukumnya. Mengingat dampak kebakaran hutan dan lahan itu sangat besar.

Dikatakannya, apabila lahan tersebut sudah terbakar, makan akan sulit dipadamkan. Hal ini dikarenakan yang terbakar ini adalah gambut, sehingga sulit untuk dilakukan pemadaman. “Karena yang terbakar inikan di bagian dalamnya,” tegasnya. (yad/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/