KUALA PEMBUANG-Permasalahan sosial terutama soal sawit, baik itu penjarahan maupun sengketa lahan kerap muncul di wilayah Kabupaten Seruyan. Kondisi itu endapat perhatian serius dari tokoh masyarakat setempat.
Sinar, tokoh masyarakat Kecamatan Seruyan Tengah, mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mengedepankan musyawarah dan mediasi sebagai solusi utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul.
Menurut Sinar, penyelesaian konflik melalui jalur dialog jauh lebih efektif dibandingkan dengan cara-cara yang justru memperkeruh suasana.
Terlebih, dalam konteks permasalahan perkebunan sawit, potensi gesekan antar pihak kerap kali cukup tinggi.
“Jika tidak dikelola dengan kepala dingin, setiap persoalan kecil bisa berkembang menjadi konflik yang merugikan banyak pihak. Maka mari kita utamakan musyawarah dan saling pengertian dalam menghadapi perbedaan,” ujarnya, Minggu (15/6/2025).
Selain mengajak masyarakat untuk bijak dalam menyikapi permasalahan, Sinar juga meminta warga tetap waspada terhadap provokasi dan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Ia menilai, penyebaran isu yang menyesatkan kerap kali menjadi pemicu ketegangan di tengah masyarakat.
Lebih jauh, Sinar menekankan pentingnya nilai-nilai Filsafah Huma Betang sebagai pedoman dalam menjaga keharmonisan sosial di Bumi Tambun Bungai. Filsafah ini, menurutnya, mengajarkan pentingnya persatuan dalam keberagaman serta mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Semangat gotong royong dan saling menghargai perbedaan inilah yang menjadi kekuatan kita. Jika semua pihak mengedepankan nilai-nilai Huma Betang, maka Seruyan dan Kalimantan Tengah akan tetap aman dan damai di tengah berbagai dinamika sosial dan ekonomi,” pungkasnya.
Imbauan ini sekaligus menjadi bagian dari upaya bersama menjaga ketentraman dan keamanan masyarakat di wilayah Seruyan di tengah pesatnya perkembangan sektor perkebunan maupun investasi.(ram)
