Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Saling Beradaptasi Memudahkan Melestarikan Budaya

PALANGKA RAYA – Suara gemuruh iring-iringan musik khas Dayak Kalteng memukau penonton yang hadir di acara Pagelaran Seni Budaya, di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya, Rabu (29/6). Sorak sorai dan tepuk tangan penonton juga tak terbendung, tatkala pelaku seni dari sanggar, komunitas serta paguyuban tampil di atas panggung.

Kepala UPT Taman Budaya, Suraji mengatakan, kegiatan Seni Budaya diselenggarakan adalah upaya pelaku seni budaya di Kalimantan Tengah untuk saling beradaptasi, sehingga dapat memudahkan dalam melestarikan kebudayaan daerah.

“Perjuangan para pelaku seni sekarang adalah mengembalikan rasa cinta budaya kepada generasi penerus, melalui gelar seni budaya ini semoga saja terlihat Nusantara mini khususnya di Taman Budaya dan Kalteng pada umumnya,” katanya.

Baca Juga :  PT Karya Dewi Putra Bersilaturahmi dengan Fordayak

Suraji melanjutkan, melalui gelar seni budaya ini dapat memudahkan pembinaan dan memupuk rasa kebersamaan antar pelaku seni budaya, dan dapat bersinergi bersama-sama dalam memajukan kesenian Budaya Kalteng.

“Pembangunan sektor kebudayaan secara umum di kalteng dalam mendukung misi kepala daerah yaitu meneguhkan Kalteng beriman, berbudaya dan berkeseteraan gender,” ungkapnya.

Suraji juga menyampaikan ucapan selamat kepada Tim Pesparawi dan selamat kepada Juara Umum Putri Citra Indonesia 2022 di Yogyakarta. “Dua tim ini sebelum berangkat ke Yogyakarta telah melakukan latihan di Taman Budaya. Ini membuat kami bangga, karena taman budaya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, dengan macam kegiatan untuk masyarakat Kalteng,” jelasnya.

Para penonton Seni Budaya yang hadir saat itu disuguhkan beberapa penampilan dari  Sanggar Seni Tari Durut Riwut Taheta, Sanggar Bawi Bahalap, Himpunan Mahasiswa Papua, Sanggar Kesenian Daerah Sumbu Kurung Kabupaten Pulang Pisau, serta Paguyuban Turangga Wahyu Budaya. Disamping itu pula, ada lantunan seni music mohing music sanggar kesenian daerah Sumbu kurung kabupaten Pulang Pisau.

Baca Juga :  Penjualan Listrik PLN Naik 6,17 Persen

Gelar seni Budaya malam itu, memperlihatkan sisi lain kehidupan masyarakat Kalteng yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan adat, yangmembangun kebersamaan dalam bemasyarakat. (sos/dha/b5/aza/ko)

PALANGKA RAYA – Suara gemuruh iring-iringan musik khas Dayak Kalteng memukau penonton yang hadir di acara Pagelaran Seni Budaya, di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya, Rabu (29/6). Sorak sorai dan tepuk tangan penonton juga tak terbendung, tatkala pelaku seni dari sanggar, komunitas serta paguyuban tampil di atas panggung.

Kepala UPT Taman Budaya, Suraji mengatakan, kegiatan Seni Budaya diselenggarakan adalah upaya pelaku seni budaya di Kalimantan Tengah untuk saling beradaptasi, sehingga dapat memudahkan dalam melestarikan kebudayaan daerah.

“Perjuangan para pelaku seni sekarang adalah mengembalikan rasa cinta budaya kepada generasi penerus, melalui gelar seni budaya ini semoga saja terlihat Nusantara mini khususnya di Taman Budaya dan Kalteng pada umumnya,” katanya.

Baca Juga :  PT Karya Dewi Putra Bersilaturahmi dengan Fordayak

Suraji melanjutkan, melalui gelar seni budaya ini dapat memudahkan pembinaan dan memupuk rasa kebersamaan antar pelaku seni budaya, dan dapat bersinergi bersama-sama dalam memajukan kesenian Budaya Kalteng.

“Pembangunan sektor kebudayaan secara umum di kalteng dalam mendukung misi kepala daerah yaitu meneguhkan Kalteng beriman, berbudaya dan berkeseteraan gender,” ungkapnya.

Suraji juga menyampaikan ucapan selamat kepada Tim Pesparawi dan selamat kepada Juara Umum Putri Citra Indonesia 2022 di Yogyakarta. “Dua tim ini sebelum berangkat ke Yogyakarta telah melakukan latihan di Taman Budaya. Ini membuat kami bangga, karena taman budaya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, dengan macam kegiatan untuk masyarakat Kalteng,” jelasnya.

Para penonton Seni Budaya yang hadir saat itu disuguhkan beberapa penampilan dari  Sanggar Seni Tari Durut Riwut Taheta, Sanggar Bawi Bahalap, Himpunan Mahasiswa Papua, Sanggar Kesenian Daerah Sumbu Kurung Kabupaten Pulang Pisau, serta Paguyuban Turangga Wahyu Budaya. Disamping itu pula, ada lantunan seni music mohing music sanggar kesenian daerah Sumbu kurung kabupaten Pulang Pisau.

Baca Juga :  Penjualan Listrik PLN Naik 6,17 Persen

Gelar seni Budaya malam itu, memperlihatkan sisi lain kehidupan masyarakat Kalteng yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan adat, yangmembangun kebersamaan dalam bemasyarakat. (sos/dha/b5/aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/