Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Untuk Menggunakan Energi Ramah Lingkungan

PLN Dukung Konsep Eco Airport Bandara Syamsuddin Noor

BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) siap mendukung Bandara Syamsuddin Noor dalam
mewujudkan konsep Eco Airport dengan menawarkan berbagai solusi energi ramah lingkungan. Diskusi terkait ini berlangsung di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, pada saat kunjungan manajemen PLN UID Kalselteng memperingati Hari Pelanggan Nasional
(Harpelnas) 2024, Senin (2/9) lalu.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Syamsuddin Noor, Dony Subardono, menjelaskan konsep Eco Airport merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan bandara yang sehat dan berkelanjutan.

“Eco Airport bertujuan untuk mewujudkan bandara yang berorientasi pada lingkungan hidup global, dengan pengelolaan yang terpadu, serasi, dan selaras dengan lingkungan sekitarnya,” ujar Dony. Dony menambahkan, penerapan Eco Airport didasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012, yang mengharuskan setiap bandara untuk menerapkan kebijakan ramah lingkungan.

“Untuk mencapai target ini, kami harus melakukan langkah-langkah implementasi, seperti pembentukan Eco Airport Council, penyusunan Airport Environment Plan,
serta pelaksanaan dan evaluasi secara berkala,” tuturnya.

“Bersama kunjungan PLN dalam rangka Harpelnas ini, kami menyampaikan kebutuhan support penuh PLN untuk mendukung implementasi Eco Airport di Bandara Syamsuddin Noor ini,” ungkap Dony.

Baca Juga :  PT Bank Kalteng Serahkan Simpel untuk SLB se-Kalteng

Menanggapi hal tersebut, General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyampaikan dukungan all out PLN terhadap inisiatif Eco Airport di Bandara Syamsuddin
Noor. PLN menawarkan solusi berupa Renewable Energy Certifi cate (REC),
sebuah inovasi yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan dan diakui secara internasional.

“REC dari PLN adalah bukti bahwa setiap Megawatt hour (MWh) listrik yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil. Sistem pelacakan elektronik
yang kami gunakan dari APX TIGRs di California, Amerika Serikat, memastikan bahwa REC yang diterbitkan tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak
lain,” ujar Ahmad Syauki.

Ahmad Syauki juga menjelaskan bahwa harga jual REC PLN adalah Rp35.000,- per 1 unit,
dengan kapasitas 1.000 kilowatt hour (kWh) per unit dan ini paling murah
di seluruh dunia.

“Kami yakin, dengan dukungan REC, Bandara Syamsuddin Noor dapat lebih mudah mencapai target lingkungan yang berkelanjutan dan turut serta dalam program nasional untuk Net Zero Emission,” tambahnya.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Masih Terjaga

Selain REC, PLN juga menawarkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Bandara Syamsuddin Noor sebagai bagian dari program
Eco Airport.

“SPKLU akan menjadi infrastruktur penting untuk mendukung peralihan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan di bandara,” ujar Ahmad Syauki, yang disambut baik
oleh Dony Subardono. Dony menilai bahwa pembangunan SPKLU di
area bandara akan memberikan manfaat besar bagi penumpang dan
pengguna jasa bandara lainnya yang menggunakan kendaraan listrik serta sejalan dengan visi bandara sebagai Eco Airport.

“Kami sangat mendukung inisiatif PLN dalam menyediakan infrastruktur hijau yang akan membantu kami mencapai tujuan keberlanjutan Eco Airport. Untuk SPKLU kami akan segera siapkan lokasinya,” pungkas Dony.

Melalui sinergi ini, PLN UID Kalselteng dan Bandara Syamsuddin Noor berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bandara yang lebih hijau dan berkelanjutan, serta memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat dan pengguna jasa bandara. (kls/uyi/b17/aza)

BANJARBARU – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) siap mendukung Bandara Syamsuddin Noor dalam
mewujudkan konsep Eco Airport dengan menawarkan berbagai solusi energi ramah lingkungan. Diskusi terkait ini berlangsung di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, pada saat kunjungan manajemen PLN UID Kalselteng memperingati Hari Pelanggan Nasional
(Harpelnas) 2024, Senin (2/9) lalu.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Syamsuddin Noor, Dony Subardono, menjelaskan konsep Eco Airport merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan bandara yang sehat dan berkelanjutan.

“Eco Airport bertujuan untuk mewujudkan bandara yang berorientasi pada lingkungan hidup global, dengan pengelolaan yang terpadu, serasi, dan selaras dengan lingkungan sekitarnya,” ujar Dony. Dony menambahkan, penerapan Eco Airport didasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012, yang mengharuskan setiap bandara untuk menerapkan kebijakan ramah lingkungan.

“Untuk mencapai target ini, kami harus melakukan langkah-langkah implementasi, seperti pembentukan Eco Airport Council, penyusunan Airport Environment Plan,
serta pelaksanaan dan evaluasi secara berkala,” tuturnya.

“Bersama kunjungan PLN dalam rangka Harpelnas ini, kami menyampaikan kebutuhan support penuh PLN untuk mendukung implementasi Eco Airport di Bandara Syamsuddin Noor ini,” ungkap Dony.

Baca Juga :  PT Bank Kalteng Serahkan Simpel untuk SLB se-Kalteng

Menanggapi hal tersebut, General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, menyampaikan dukungan all out PLN terhadap inisiatif Eco Airport di Bandara Syamsuddin
Noor. PLN menawarkan solusi berupa Renewable Energy Certifi cate (REC),
sebuah inovasi yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan dan diakui secara internasional.

“REC dari PLN adalah bukti bahwa setiap Megawatt hour (MWh) listrik yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil. Sistem pelacakan elektronik
yang kami gunakan dari APX TIGRs di California, Amerika Serikat, memastikan bahwa REC yang diterbitkan tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak
lain,” ujar Ahmad Syauki.

Ahmad Syauki juga menjelaskan bahwa harga jual REC PLN adalah Rp35.000,- per 1 unit,
dengan kapasitas 1.000 kilowatt hour (kWh) per unit dan ini paling murah
di seluruh dunia.

“Kami yakin, dengan dukungan REC, Bandara Syamsuddin Noor dapat lebih mudah mencapai target lingkungan yang berkelanjutan dan turut serta dalam program nasional untuk Net Zero Emission,” tambahnya.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Masih Terjaga

Selain REC, PLN juga menawarkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Bandara Syamsuddin Noor sebagai bagian dari program
Eco Airport.

“SPKLU akan menjadi infrastruktur penting untuk mendukung peralihan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan di bandara,” ujar Ahmad Syauki, yang disambut baik
oleh Dony Subardono. Dony menilai bahwa pembangunan SPKLU di
area bandara akan memberikan manfaat besar bagi penumpang dan
pengguna jasa bandara lainnya yang menggunakan kendaraan listrik serta sejalan dengan visi bandara sebagai Eco Airport.

“Kami sangat mendukung inisiatif PLN dalam menyediakan infrastruktur hijau yang akan membantu kami mencapai tujuan keberlanjutan Eco Airport. Untuk SPKLU kami akan segera siapkan lokasinya,” pungkas Dony.

Melalui sinergi ini, PLN UID Kalselteng dan Bandara Syamsuddin Noor berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bandara yang lebih hijau dan berkelanjutan, serta memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat dan pengguna jasa bandara. (kls/uyi/b17/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/