PALANGKA RAYA-Pendapatan negara di Kalteng hingga 18 November 2021 sebesar Rp5.575,53 miliar. Pendapatan itu terdiri dari pajak dalam negeri Rp4.712,36 miliar, pajak perdagangan internasional Rp533,85 miliar dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp329,31 miliar.
Berkenaan dengan belanja APBN, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalteng Hari Utomo, mengatakan, pagu APBN hingga (30/11) yakni Rp24.391,37 miliar, terealisasi Rp22.240,01 miliar. Pagu ini terdiri dari belanja Pemerintah Pusat Rp8.207,17 miliar dan transfer ke daerah dan Dana Desa (DD) Rp16.184,25 miliar.
“Realisasi belanja Pemerintah Pusat di Kalteng hingga (30/11) Rp6.794,30 miliar atau 82,78 persen,” katanya.
Dijelaskannya, rincian jenis belanja itu yakni belanja pegawai terealisasi Rp1.978,61 miliar, belanja barang Rp2.500,97 miliar, belanja modal Rp2.345,96 miliar dan bantuan sosial Rp15,51 miliar. Sedangkan transfer ke daerah dan DD Rp15.445,71 miliar dengan rincian dana bagi hasil disalurkan Rp1.978,61 miliar, DAU Rp8.870,01 miliar, DAK ἀsik Rp1.226 93 miliar, DAK non ἀsik Rp1.885,91 miliar, dana insentif daerah Rp239,99 miliar dan DD Rp1.244,27 miliar.
“Realisasi belanja ini turun 0,71 persen dibanding dengan bulan yang sama tahun lalu. Pola realisasi ini sama dengan realisasi November 2020, realisasi anggaran pemerintah lebih banyak dipengaruhi oleh realisasi belanja modal dan belanja barang yang telah berada pada posisi pelaksanaan hingga penyelesaian pekerjaan,” jelasnya.
Berkenaan dengan alokasi dana APBN untuk Program PCPEN Tahun 2021 sampai dengan (12/12) tersalurkan Rp2.708,96 miliar. Terdiri dari kluster perlindungan sosial Rp1.063,30 miliar, kluster kesehatan Rp635,36 miliar, kluster UMKM dan korporasi Rp115,48 miliar dan program prioritas Rp894, 84 miliar.
“Berkenaan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kalteng hingga (7/12) Rp2.822,5 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 81.534 debitur. Sementara itu untuk penyaluran kredit ultra mikro (UMI) hingga (18/11) sebesar Rp6,77 miliar dengan total jumlah debitur sebanyak 1.683 orang,” ucapnya.
Untuk penyertaan modal Pemerintah hingga (7/12) sebesar Rp839 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 2.541 debitur perorangan dan 876 debitur UMKM dan komersial. Memasuki akhir Tahun 2021, kerja keras APBN terus berlanjut untuk pemulihan ekonomi dengan optimisme yang tinggi meskipun faktor faktor risiko tetap perlu diwaspadai.
“Tren positif pendapatan negara hingga akhir November diharapkan tetap berlanjut seiring perbaikan ekonomi,” pungkasnya. (kom/abw/b5/aza/ko)