Sabtu, Juli 6, 2024
28.3 C
Palangkaraya

Kinerja 2022 Modal Positif Awali 2023

PALANGKA RAYA – Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 secara nasional menunjukkan, terdapat konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari ketentuan UU Nomor 2/2020 yang mewajibkan defisit APBN di bawah 3% dari PDB pada 2023.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalteng Hari Utomo mengatakan, pelaksanaan APBN Kalteng 2022 mencatatkan kinerja positif dengan defisit di bawah 3% PDB dan tetap memaksimalkan fungsi shock absorber dalam meredam gejolak perekonomian global. Kinerja positif APBN 2022 didukung pendapatan negara yang tumbuh signifikan. Alokasi belanja negara dioptimalkan untuk dapat menahan dampak inflasi.

“Kinerja APBN 2022 menjadi modal positif untuk mengawali tahun 2023,” ucap Hari Utomo saat menyampaikan hasil kinerja APBN per 31 Desember 2022 berdasarkan data sementara Provinsi Kalteng di lobby Kanwil DJPb Kalteng, Senin (9/1).

Baca Juga :  744 Rumah Tangga Kurang Mampu Nikmati Penyambungan Listrik Gratis

Sebelumnya ia menjelaskan, sampai dengan akhir Desember 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp8.842,3 miliar atau mengalami kenaikan Rp1.975 miliar (25,1%, yoy). Kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh yang naik Rp1.105 M (40%, yoy), PBB Rp394 M (67,2%) dan Bea Keluar Rp227 M (36,2%, yoy).

“Selanjutnya, realisasi PNBP hingga Desember 2022 mencapai Rp467 miliar atau mengalami kenaikan Rp82,1 M (21,3%, yoy) dengan kontribusi terbesar dari pendapatan Dikbudristek (30,9%) dan pendapatan administrasi penegakan hukum (25,7%). Dalam hal ini, pendapatan BLU dari RS Bhayangkara mencapai angka Rp58,4 M,” ulasnya.

Pada sisi lain, kinerja Belanja APBN TA 2022 mencapai Rp 25.491 miliar (108,9%) yang terdiri dari belanja kementerian negara/lembaga (K/L) Rp6.289,2 M (97,8%) dan belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp19.202,1 M (113,1%). Kinerja belanja APBN TA 2022 tersebut hampir sama dengan capaian 2021.

Baca Juga :  APBD Award Bukti Kinerja Pemko Semakin Baik

Selanjutnya, penyaluran DAU, DAK fisik dan DD berjalan optimal sesuai dengan tahapan penyaluran yang ditetapkan. “Kesimpulannya, pemulihan ekonomi domestik 2022 semakin membaik dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali,” tandasnya. (kom/abw/b5/aza)

PALANGKA RAYA – Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 secara nasional menunjukkan, terdapat konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari ketentuan UU Nomor 2/2020 yang mewajibkan defisit APBN di bawah 3% dari PDB pada 2023.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kalteng Hari Utomo mengatakan, pelaksanaan APBN Kalteng 2022 mencatatkan kinerja positif dengan defisit di bawah 3% PDB dan tetap memaksimalkan fungsi shock absorber dalam meredam gejolak perekonomian global. Kinerja positif APBN 2022 didukung pendapatan negara yang tumbuh signifikan. Alokasi belanja negara dioptimalkan untuk dapat menahan dampak inflasi.

“Kinerja APBN 2022 menjadi modal positif untuk mengawali tahun 2023,” ucap Hari Utomo saat menyampaikan hasil kinerja APBN per 31 Desember 2022 berdasarkan data sementara Provinsi Kalteng di lobby Kanwil DJPb Kalteng, Senin (9/1).

Baca Juga :  744 Rumah Tangga Kurang Mampu Nikmati Penyambungan Listrik Gratis

Sebelumnya ia menjelaskan, sampai dengan akhir Desember 2022, realisasi pendapatan APBN Kalteng mencapai Rp8.842,3 miliar atau mengalami kenaikan Rp1.975 miliar (25,1%, yoy). Kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan PPh yang naik Rp1.105 M (40%, yoy), PBB Rp394 M (67,2%) dan Bea Keluar Rp227 M (36,2%, yoy).

“Selanjutnya, realisasi PNBP hingga Desember 2022 mencapai Rp467 miliar atau mengalami kenaikan Rp82,1 M (21,3%, yoy) dengan kontribusi terbesar dari pendapatan Dikbudristek (30,9%) dan pendapatan administrasi penegakan hukum (25,7%). Dalam hal ini, pendapatan BLU dari RS Bhayangkara mencapai angka Rp58,4 M,” ulasnya.

Pada sisi lain, kinerja Belanja APBN TA 2022 mencapai Rp 25.491 miliar (108,9%) yang terdiri dari belanja kementerian negara/lembaga (K/L) Rp6.289,2 M (97,8%) dan belanja transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp19.202,1 M (113,1%). Kinerja belanja APBN TA 2022 tersebut hampir sama dengan capaian 2021.

Baca Juga :  APBD Award Bukti Kinerja Pemko Semakin Baik

Selanjutnya, penyaluran DAU, DAK fisik dan DD berjalan optimal sesuai dengan tahapan penyaluran yang ditetapkan. “Kesimpulannya, pemulihan ekonomi domestik 2022 semakin membaik dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali,” tandasnya. (kom/abw/b5/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/