Selasa, April 8, 2025
33.8 C
Palangkaraya

Kinerja Sektor Manufaktur Naik Signifikan

JAKARTA – Industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertum-buhan sebesar 5,47 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbu-han ekonomi nasional yang men-capai 5,01 persen pada triwulan I-2022. Kinerja sektor manufaktur pun naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang terkontraksi 0,71 persen.

ā€œDi tengah situasi ekonomi dan politik global yang sedang men-galami gejolak dan penuh keti-dakpastian, juga adanya dampak pandemi Covid-19, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia mampu tumbuh gemilang,ā€ kata Menteri Perindustrian Agus Gumi-wang Kartasasmita, Selasa (10/5).

Adapun subsektor yang men jadi penopang kinerja pertumbuhan industri pengolahan  nonmigas selama triwulan I-2022, diantara-nya adalah industri alat angku-tan yang tumbuh sebesar 14,20 persen, diikuti industri tekstil dan pakaian jadi 12,45 persen, serta industri mesin dan perlengkapan 9,92 persen.

Baca Juga :  OJK Siap Bersinergi dengan MES Kalteng

Menperin pun memberikan apresiasi kepada para pelaku in-dustri manufaktur dan masyarakat Indonesia yang telah menggairah-kan ekonomi Tanah Air. Dengan ini diharapkan industri semakin semangat menjalankan usahanya dalam upaya memenuhi kebutu-han pasar domestik hingga ekspor.

ā€œHal ini membuktikan pula bahwa kebijakan pemerintah berjalan baik guna menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kami akan kawal sehingga momentum ini dapat terjaga sepanjang tahun,ā€ ujarnya.

Ia menambahkan, kese-imbangan antara kebijakan  kesehatan dan ekonomi, serta kepercayaan diri dari para pelaku industri dan daya tahan untuk  beradaptasi dalam masa pan-demi ini merupakan bentuk dari resiliensi yang kita lihat di sektor industri manufaktur di Indonesia.

Menurutnya, tren positif per-tumbuhan industri nasional ha-rus terus dijaga dan perlu lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri wajib bersinergi dan bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas yang berkualitas menuju pertum-buhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Yamaha Hadirkan Gebyar Hadiah Sobek Label Yamalube

ā€œKami optimistis semakin ban-yak industri nasional yang mampu berdaya saing di kancah global, karena seiring dengan adanya langkah percepatan transformasi digital. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,ā€ tandas Agus.

Sebagai informasi, Kemenperin mencatat, beberapa kinerja gem-ilang sektor manufaktur, antara lain adalah kontribusi industri manufaktur sebesar 76,37 persen yang mendominasi capaian nilai ekspor nasional pada kuartal I-2022. Sepanjang periode Janu-ari-Maret 2022 tersebut, kinerja ekspor industri pengolahan me-nembus USD50,52 miliar atau naik 29,68 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. (jpg/ko)

JAKARTA – Industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertum-buhan sebesar 5,47 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbu-han ekonomi nasional yang men-capai 5,01 persen pada triwulan I-2022. Kinerja sektor manufaktur pun naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang terkontraksi 0,71 persen.

ā€œDi tengah situasi ekonomi dan politik global yang sedang men-galami gejolak dan penuh keti-dakpastian, juga adanya dampak pandemi Covid-19, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia mampu tumbuh gemilang,ā€ kata Menteri Perindustrian Agus Gumi-wang Kartasasmita, Selasa (10/5).

Adapun subsektor yang men jadi penopang kinerja pertumbuhan industri pengolahan  nonmigas selama triwulan I-2022, diantara-nya adalah industri alat angku-tan yang tumbuh sebesar 14,20 persen, diikuti industri tekstil dan pakaian jadi 12,45 persen, serta industri mesin dan perlengkapan 9,92 persen.

Baca Juga :  OJK Siap Bersinergi dengan MES Kalteng

Menperin pun memberikan apresiasi kepada para pelaku in-dustri manufaktur dan masyarakat Indonesia yang telah menggairah-kan ekonomi Tanah Air. Dengan ini diharapkan industri semakin semangat menjalankan usahanya dalam upaya memenuhi kebutu-han pasar domestik hingga ekspor.

ā€œHal ini membuktikan pula bahwa kebijakan pemerintah berjalan baik guna menciptakan iklim usaha yang kondusif. Kami akan kawal sehingga momentum ini dapat terjaga sepanjang tahun,ā€ ujarnya.

Ia menambahkan, kese-imbangan antara kebijakan  kesehatan dan ekonomi, serta kepercayaan diri dari para pelaku industri dan daya tahan untuk  beradaptasi dalam masa pan-demi ini merupakan bentuk dari resiliensi yang kita lihat di sektor industri manufaktur di Indonesia.

Menurutnya, tren positif per-tumbuhan industri nasional ha-rus terus dijaga dan perlu lebih ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri wajib bersinergi dan bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas yang berkualitas menuju pertum-buhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga :  Yamaha Hadirkan Gebyar Hadiah Sobek Label Yamalube

ā€œKami optimistis semakin ban-yak industri nasional yang mampu berdaya saing di kancah global, karena seiring dengan adanya langkah percepatan transformasi digital. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,ā€ tandas Agus.

Sebagai informasi, Kemenperin mencatat, beberapa kinerja gem-ilang sektor manufaktur, antara lain adalah kontribusi industri manufaktur sebesar 76,37 persen yang mendominasi capaian nilai ekspor nasional pada kuartal I-2022. Sepanjang periode Janu-ari-Maret 2022 tersebut, kinerja ekspor industri pengolahan me-nembus USD50,52 miliar atau naik 29,68 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. (jpg/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/