Selasa, April 15, 2025
24.2 C
Palangkaraya

Harga Emas Makin Mahal, Diprediksi Tembus Rp2 Juta per Gram

PALANGKA RAYA-Harga emas di Pasar Besar Kota Palangka Raya mengalami kenaikan signifikan. Per Senin (14/4/2025), harga jual emas jenis 999 mencapai Rp1.800.000 per gram, sementara emas USA dijual seharga Rp1.750.000 per gram.

Kenaikan ini melanjutkan tren hari sebelumnya, Minggu (13/4/2025), yang mana emas 999 dijual Rp1.770.000 per gram dan emas USA seharga Rp1.720.000 per gram.

Pengamat ekonomi, Dr. Fitria Husnatarina, S.E., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., ACPA., SCL, menilai lonjakan harga emas tersebut merupakan reaksi alami pasar terhadap situasi ekonomi yang tengah bergejolak.

Ia menyebut harga jual emas yang makin tinggi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat yang berbondong-bondong berinvestasi emas.

Pasalnya, saat ini investasi emas sangat diminati. Karena permintaan yang tinggi itu, harga emas pun makin ikut naik.

“Kondisi ekonomi saat ini belum cukup stabil. Ada turbulensi di berbagai sektor dan sentimen negatif dari berbagai berita yang beredar.

Akibatnya, masyarakat cenderung mengambil langkah protektif dengan mengamankan keuangan dan investasinya dalam bentuk emas,” jelasnya, Senin (14/4/2025).

Menurut Fitria, emas telah menjadi pilihan utama masyarakat, karena dianggap sebagai investasi yang stabil dan likuid, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

“Permintaan tinggi membuat harga naik. Kalau dikatakan harga emas menggeliat, tentu iya. Kalau pun turun, tidak akan jatuh drastis, karena emas adalah mineral yang tidak bisa diperbarui,” katanya.

Di Pasar Besar Palangka Raya, harga emas untuk sistem tukar tambah dikenai potongan Rp40.000 per gram, sementara untuk penjualan emas dikenai potongan hingga Rp100.000 per gram. Fitria menilai potongan tersebut masih dalam batas wajar, selama konsumen tidak dirugikan.

“Wajar atau tidaknya harga potongan bukan sekadar dari teori, tetapi juga kesepakatan pasar. Sepanjang ada yang mau beli dan jual dengan harga itu, maka bisa dianggap wajar,” ucapnya.

Fitria menegaskan, emas tidak hanya berfungsi sebagai alat investasi, tetapi juga alat tukar yang sangat cair, dalam arti bisa diuangkan dengan cepat dan mudah. Dalam jangka panjang, nilai emas cenderung stabil dan menguntungkan.

Baca Juga :  Cek Izin Usaha dan Tes Urine

Ia memproyeksikan dalam tahun ini harga emas bisa tembus ke angka Rp2 juta per gram. Meski demikian, akademisi Universitas Palangka Raya itu mengingatkan masyarakat agar tidak berharap terjadi lonjakan harga yang terlalu signifikan dalam waktu singkat, karena hal itu bisa saja mengindikasikan kondisi ekonomi yang tidak baik.

“Harga emas mungkin bisa tembus dua juta rupiah, tetapi kita perlu memperhitungkan juga rentang waktu. Lonjakan harga yang sangat tajam justru menunjukkan adanya ketidakstabilan ekonomi,” jelasnya.

Fitria menambahkan, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang, terutama bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas.

“Investasi emas tetap konsisten dan menguntungkan, bahkan bagi masyarakat ekonomi menengah. Kini ada berbagai layanan keuangan yang menyediakan program menabung atau mencicil emas, yang memungkinkan lebih banyak orang untuk berinvestasi,” katanya.

Namun, Fitria tetap mengingatkan masyarakat agar tidak hanya bergantung pada emas sebagai satu-satunya investasi.

“Investasi emas memang bagus, tetapi kita perlu mempertimbangkan diversifikasi investasi. Selain emas, sektor-sektor riil seperti peternakan pun bisa menjadi pilihan, meski memiliki risiko yang lebih besar,” ujarnya.

Menurutnya, investasi aktif juga penting untuk mendukung perekonomian secara keseluruhan, seperti berkontribusi pada kemandirian pangan dan sektor lainnya.

“Investasi emas memang aman, tetapi kita juga perlu berpikir lebih aktif dalam memilih pola investasi yang dapat mendukung perekonomian ke depan,” katanya.

Seperti diketahui, sejumlah toko emas yang berada di kawasan Pasar Besar dipadati warga yang antusias membeli maupun menjual emas.

Di antara deretan toko emas yang ramai disambangi warga, Toko Emas Laris salah satunya. Sang pemilik, Noor, telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari 10 tahun dan menyaksikan langsung naik-turunnya harga emas dari waktu ke waktu.

“Dalam beberapa hari ini, harga emas memang naik cukup tajam. Saat ini harga emas 999 kami jual seharga Rp1.770.000 per gram. Itu sudah mengalami kenaikan dibanding pekan lalu. Harga bisa naik turun kapan pun,” kata Noor kepada Kalteng Pos, Minggu (13/4/2025).

Baca Juga :  PT Karya Dewi Putra Gelar Vaksinasi Massal

Di lapak usahanya itu tersedia berbagai jenis emas, seperti emas Italia dan emas Amerika. Noor menyebut, meski harga saat ini sedang tinggi, masyarakat tetap memiliki minat tinggi untuk membeli, dan pada saat bersamaan tidak sedikit yang memutuskan menjual emas untuk mendapatkan keuntungan.

“Tiap hari pasti ada transaksi, baik itu penjualan maupun pembelian. Kondisi seperti ini sudah biasa, karena harga emas memang fluktuatif. Namun, saat ini bisa dibilang sedang tinggi,” jelasnya sembari melayani pembeli.

Menanggapi isu kenaikan harga emas hingga angka Rp2 juta per gram, Noor mengaku telah mendengar itu. Namun, sebagai pelaku usaha ia tidak bisa menebak kepastian harga.

“Kalau benar-benar tembus Rp2 juta per gram, tentu itu akan menjadi rekor baru. Namun, sekarang ini belum sampai segitu, tetapi tren naiknya jelas terasa. Jadi, potensi ke arah sana tetap ada,” tuturnya.

Siti Jumiah (42), seorang ibu rumah tangga warga Jalan C.Bangas, mengaku datang untuk menjual beberapa perhiasan lama miliknya.

“Saya simpan perhiasan ini sudah lama, dari tahun 2015 lalu. Dulu beli gelang ini seharga 3 jutaan. Saya tanya tadi, ternyata sudah seharga 8 jutaan. Saya masih nego, siapa tahu bisa dijual lebih tinggi. Lumayan banget buat investasi,” katanya, sembari sibuk bernegosiasi dengan pegawai toko emas.

Di sisi lain, ada juga warga yang justru datang untuk membeli. Fendy (29), warga Jalan Rajawali yang berprofesi karyawan swasta, datang bersama ibunya untuk menjual emas yang dibeli beberapa tahun lalu. Ia berencana untuk membeli lagi emas untuk investasi pribadi.

“Walaupun lagi mahal, saya pikir ini waktu yang pas buat beli, karena harga emas selalu naik. Setidaknya lebih aman dari inflasi. Makanya emas lama ini kami jual, lalu beli lagi yang baru,” ungkap pria yang akrab disapa Apen. (ovi/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Harga emas di Pasar Besar Kota Palangka Raya mengalami kenaikan signifikan. Per Senin (14/4/2025), harga jual emas jenis 999 mencapai Rp1.800.000 per gram, sementara emas USA dijual seharga Rp1.750.000 per gram.

Kenaikan ini melanjutkan tren hari sebelumnya, Minggu (13/4/2025), yang mana emas 999 dijual Rp1.770.000 per gram dan emas USA seharga Rp1.720.000 per gram.

Pengamat ekonomi, Dr. Fitria Husnatarina, S.E., M.Si., Ak., CA., CSRS., CSRA., ACPA., SCL, menilai lonjakan harga emas tersebut merupakan reaksi alami pasar terhadap situasi ekonomi yang tengah bergejolak.

Ia menyebut harga jual emas yang makin tinggi disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat yang berbondong-bondong berinvestasi emas.

Pasalnya, saat ini investasi emas sangat diminati. Karena permintaan yang tinggi itu, harga emas pun makin ikut naik.

“Kondisi ekonomi saat ini belum cukup stabil. Ada turbulensi di berbagai sektor dan sentimen negatif dari berbagai berita yang beredar.

Akibatnya, masyarakat cenderung mengambil langkah protektif dengan mengamankan keuangan dan investasinya dalam bentuk emas,” jelasnya, Senin (14/4/2025).

Menurut Fitria, emas telah menjadi pilihan utama masyarakat, karena dianggap sebagai investasi yang stabil dan likuid, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

“Permintaan tinggi membuat harga naik. Kalau dikatakan harga emas menggeliat, tentu iya. Kalau pun turun, tidak akan jatuh drastis, karena emas adalah mineral yang tidak bisa diperbarui,” katanya.

Di Pasar Besar Palangka Raya, harga emas untuk sistem tukar tambah dikenai potongan Rp40.000 per gram, sementara untuk penjualan emas dikenai potongan hingga Rp100.000 per gram. Fitria menilai potongan tersebut masih dalam batas wajar, selama konsumen tidak dirugikan.

“Wajar atau tidaknya harga potongan bukan sekadar dari teori, tetapi juga kesepakatan pasar. Sepanjang ada yang mau beli dan jual dengan harga itu, maka bisa dianggap wajar,” ucapnya.

Fitria menegaskan, emas tidak hanya berfungsi sebagai alat investasi, tetapi juga alat tukar yang sangat cair, dalam arti bisa diuangkan dengan cepat dan mudah. Dalam jangka panjang, nilai emas cenderung stabil dan menguntungkan.

Baca Juga :  Cek Izin Usaha dan Tes Urine

Ia memproyeksikan dalam tahun ini harga emas bisa tembus ke angka Rp2 juta per gram. Meski demikian, akademisi Universitas Palangka Raya itu mengingatkan masyarakat agar tidak berharap terjadi lonjakan harga yang terlalu signifikan dalam waktu singkat, karena hal itu bisa saja mengindikasikan kondisi ekonomi yang tidak baik.

“Harga emas mungkin bisa tembus dua juta rupiah, tetapi kita perlu memperhitungkan juga rentang waktu. Lonjakan harga yang sangat tajam justru menunjukkan adanya ketidakstabilan ekonomi,” jelasnya.

Fitria menambahkan, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang, terutama bagi masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas.

“Investasi emas tetap konsisten dan menguntungkan, bahkan bagi masyarakat ekonomi menengah. Kini ada berbagai layanan keuangan yang menyediakan program menabung atau mencicil emas, yang memungkinkan lebih banyak orang untuk berinvestasi,” katanya.

Namun, Fitria tetap mengingatkan masyarakat agar tidak hanya bergantung pada emas sebagai satu-satunya investasi.

“Investasi emas memang bagus, tetapi kita perlu mempertimbangkan diversifikasi investasi. Selain emas, sektor-sektor riil seperti peternakan pun bisa menjadi pilihan, meski memiliki risiko yang lebih besar,” ujarnya.

Menurutnya, investasi aktif juga penting untuk mendukung perekonomian secara keseluruhan, seperti berkontribusi pada kemandirian pangan dan sektor lainnya.

“Investasi emas memang aman, tetapi kita juga perlu berpikir lebih aktif dalam memilih pola investasi yang dapat mendukung perekonomian ke depan,” katanya.

Seperti diketahui, sejumlah toko emas yang berada di kawasan Pasar Besar dipadati warga yang antusias membeli maupun menjual emas.

Di antara deretan toko emas yang ramai disambangi warga, Toko Emas Laris salah satunya. Sang pemilik, Noor, telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari 10 tahun dan menyaksikan langsung naik-turunnya harga emas dari waktu ke waktu.

“Dalam beberapa hari ini, harga emas memang naik cukup tajam. Saat ini harga emas 999 kami jual seharga Rp1.770.000 per gram. Itu sudah mengalami kenaikan dibanding pekan lalu. Harga bisa naik turun kapan pun,” kata Noor kepada Kalteng Pos, Minggu (13/4/2025).

Baca Juga :  PT Karya Dewi Putra Gelar Vaksinasi Massal

Di lapak usahanya itu tersedia berbagai jenis emas, seperti emas Italia dan emas Amerika. Noor menyebut, meski harga saat ini sedang tinggi, masyarakat tetap memiliki minat tinggi untuk membeli, dan pada saat bersamaan tidak sedikit yang memutuskan menjual emas untuk mendapatkan keuntungan.

“Tiap hari pasti ada transaksi, baik itu penjualan maupun pembelian. Kondisi seperti ini sudah biasa, karena harga emas memang fluktuatif. Namun, saat ini bisa dibilang sedang tinggi,” jelasnya sembari melayani pembeli.

Menanggapi isu kenaikan harga emas hingga angka Rp2 juta per gram, Noor mengaku telah mendengar itu. Namun, sebagai pelaku usaha ia tidak bisa menebak kepastian harga.

“Kalau benar-benar tembus Rp2 juta per gram, tentu itu akan menjadi rekor baru. Namun, sekarang ini belum sampai segitu, tetapi tren naiknya jelas terasa. Jadi, potensi ke arah sana tetap ada,” tuturnya.

Siti Jumiah (42), seorang ibu rumah tangga warga Jalan C.Bangas, mengaku datang untuk menjual beberapa perhiasan lama miliknya.

“Saya simpan perhiasan ini sudah lama, dari tahun 2015 lalu. Dulu beli gelang ini seharga 3 jutaan. Saya tanya tadi, ternyata sudah seharga 8 jutaan. Saya masih nego, siapa tahu bisa dijual lebih tinggi. Lumayan banget buat investasi,” katanya, sembari sibuk bernegosiasi dengan pegawai toko emas.

Di sisi lain, ada juga warga yang justru datang untuk membeli. Fendy (29), warga Jalan Rajawali yang berprofesi karyawan swasta, datang bersama ibunya untuk menjual emas yang dibeli beberapa tahun lalu. Ia berencana untuk membeli lagi emas untuk investasi pribadi.

“Walaupun lagi mahal, saya pikir ini waktu yang pas buat beli, karena harga emas selalu naik. Setidaknya lebih aman dari inflasi. Makanya emas lama ini kami jual, lalu beli lagi yang baru,” ungkap pria yang akrab disapa Apen. (ovi/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/