Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Perubahan PPnBM DTP 2022 Gerus Penjualan Otomotif

JAKARTA – Perubahan  kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 50 persen yang berlaku sejak awal tahun 2022, menggerus penjualan otomotif. Angka  penjualan turun drastis.

Data Gabungan  Industri Kendaraan Bermotor di  Indonesia (Gaikindo) menyebutkan,  penjualan otomotif nasional pada Januari hingga Februari 2022 turun jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya di tahun 2021 saat masih adanya kebijakan PPnBM DTP sebesar 100 persen.

Penjualan ritel otomotif nasional pada Januari 2022 sebesar 78.567 unit dan Februari 2022 sebesar 69.989 unit. Angka itu jauh di bawah penjualan  November 2021 yang tercatat 84.544 unit dan Desember 2021 sebesar 101.468 unit.

Sejumlah konsumen mengaku tidak paham detail kebijakan pemerintah, sehingga kecewa ketika kendaraan yang diinginkan tidak mendapat diskon PPnBM DTP.

Harry Gunawan mengaku kebijakan pemerintah masih membingungkan. Ternyata tidak semua kendaraan yang di bawah Rp250 juta mendapat diskon PPnBM. Ada ketentuan tambahan yang belum dimengerti konsumen.

Skema diskon PPnBM 100 persen hanya berlaku untuk mobil LCGC sepanjang kuartal I tahun ini (Januari hingga Maret 2022). Pada kuartal 2, dikenakan tarif PPnBM sebesar 1 persen, lalu kuartal 3 sebesar 2 persen, dan kuartal 4, PPnBM kembali menjadi 3 persen, sesuai PP 74 Tahun 2021. Artinya, mulai kuartal keempat tidak ada lagi diskon PPnBM bagi mobil LCGC.

Baca Juga :  Peternak Tidak Perlu Panik

Sedangkan untuk mobil dengan harga di bawah Rp250 juta, yang tarif PPnBMnya sebesar 15 persen, pada Kuartal I 2022 mendapat diskon 50 persen yang ditanggung pemerintah, artinya, masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen. Kemudian, di kuartal II yakni mulai April 2022, konsumen kembali membayar penuh PPnBM sebesar 15 persen.

Manajer Senior Strategi  Komunikasi PT Honda  Prospect Motor, Adi Parama Sugarda mengakui terjadi penurunan penjualan pada dua bulan awal 2022 setelah adanya perubahan diskon PPnBM DTP.

Dikatakan, tahun lalu  Honda sangat diuntungkan dengan program PPnBM DTP 100 persen. Hampir semua produk Honda mendapat diskon. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang 2021, penjualan ritel Honda sebesar 91.393 unit, naik 15 persen dari tahun 2020 yang sebesar 79.451 unit.

Sementara itu, Head of Brand Development & Marketing Research 4W Suzuki, Harold Donnel Tampubolon mengatakan, saat PPnBM DTP 100 persen di tahun 2021, penjualan Suzuki melonjak signiḀkan.

Data Gaikindo menunjukkan, pada 2021 Suzuki meraih penjualan 89.596 unit, naik 23,8 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 72.389 unit. Diakui, saat diskon PPnBM DTP hanya 50 persen berlaku mulai Januari 2022, terjadi penurunan penjualan.

Baca Juga :  BRI Serahkan CSR

Media Relations Wuling Motors Brian Gomgom mengatakan, tahun lalu varian produk Wuling Confero masuk dalam penerima fasilitas diskon PPnBM DTP 100 persen. Kebijakan itu ternyata mampu mendongkrak penjualan Wuling. “Tahun ini produk kami sama sekali tidak ada yang mendapat fasilitas itu. Tetapi kami tidak berkecil hati, karena kami juga memiliki program PPnBM 100 persen yang kami buat secara mandiri,” tutur Gomgom.

Sementara itu, Chief Executive Officer PT Astra International TbkDaihatsu Sales Operation (Astra Daihatsu) Supranoto mengatakan, pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam PPnBM DTP.

Ia mengakui, saat diskon PPnBM DTP 100 persen, Daihatsu meraih penjualan ritel sebesar 151.107 unit atau naik 51,1 persen jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2020 yang sebesar 100.026 unit. Sepanjang 2021, Daihatsu meraih pangsa pasar 17,5 persen naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 17,3 persen.

Saat 2021, banyak produk  Daihatsu di segmen non LCGC yang menerima fasilitas diskon PPnBM DTP 100 persen seperti All New Xenia (15 dari 21 varian), Rocky (10 dari 26 varian), All New Terios (4 dari 10 varian). Sedangkan untuk segmen LCGC yang menerima fasilitas seluruh varian Ayla dan seluruh varian Sigra. (uyi/b-15/ko)

JAKARTA – Perubahan  kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 50 persen yang berlaku sejak awal tahun 2022, menggerus penjualan otomotif. Angka  penjualan turun drastis.

Data Gabungan  Industri Kendaraan Bermotor di  Indonesia (Gaikindo) menyebutkan,  penjualan otomotif nasional pada Januari hingga Februari 2022 turun jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya di tahun 2021 saat masih adanya kebijakan PPnBM DTP sebesar 100 persen.

Penjualan ritel otomotif nasional pada Januari 2022 sebesar 78.567 unit dan Februari 2022 sebesar 69.989 unit. Angka itu jauh di bawah penjualan  November 2021 yang tercatat 84.544 unit dan Desember 2021 sebesar 101.468 unit.

Sejumlah konsumen mengaku tidak paham detail kebijakan pemerintah, sehingga kecewa ketika kendaraan yang diinginkan tidak mendapat diskon PPnBM DTP.

Harry Gunawan mengaku kebijakan pemerintah masih membingungkan. Ternyata tidak semua kendaraan yang di bawah Rp250 juta mendapat diskon PPnBM. Ada ketentuan tambahan yang belum dimengerti konsumen.

Skema diskon PPnBM 100 persen hanya berlaku untuk mobil LCGC sepanjang kuartal I tahun ini (Januari hingga Maret 2022). Pada kuartal 2, dikenakan tarif PPnBM sebesar 1 persen, lalu kuartal 3 sebesar 2 persen, dan kuartal 4, PPnBM kembali menjadi 3 persen, sesuai PP 74 Tahun 2021. Artinya, mulai kuartal keempat tidak ada lagi diskon PPnBM bagi mobil LCGC.

Baca Juga :  Peternak Tidak Perlu Panik

Sedangkan untuk mobil dengan harga di bawah Rp250 juta, yang tarif PPnBMnya sebesar 15 persen, pada Kuartal I 2022 mendapat diskon 50 persen yang ditanggung pemerintah, artinya, masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen. Kemudian, di kuartal II yakni mulai April 2022, konsumen kembali membayar penuh PPnBM sebesar 15 persen.

Manajer Senior Strategi  Komunikasi PT Honda  Prospect Motor, Adi Parama Sugarda mengakui terjadi penurunan penjualan pada dua bulan awal 2022 setelah adanya perubahan diskon PPnBM DTP.

Dikatakan, tahun lalu  Honda sangat diuntungkan dengan program PPnBM DTP 100 persen. Hampir semua produk Honda mendapat diskon. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang 2021, penjualan ritel Honda sebesar 91.393 unit, naik 15 persen dari tahun 2020 yang sebesar 79.451 unit.

Sementara itu, Head of Brand Development & Marketing Research 4W Suzuki, Harold Donnel Tampubolon mengatakan, saat PPnBM DTP 100 persen di tahun 2021, penjualan Suzuki melonjak signiḀkan.

Data Gaikindo menunjukkan, pada 2021 Suzuki meraih penjualan 89.596 unit, naik 23,8 persen dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 72.389 unit. Diakui, saat diskon PPnBM DTP hanya 50 persen berlaku mulai Januari 2022, terjadi penurunan penjualan.

Baca Juga :  BRI Serahkan CSR

Media Relations Wuling Motors Brian Gomgom mengatakan, tahun lalu varian produk Wuling Confero masuk dalam penerima fasilitas diskon PPnBM DTP 100 persen. Kebijakan itu ternyata mampu mendongkrak penjualan Wuling. “Tahun ini produk kami sama sekali tidak ada yang mendapat fasilitas itu. Tetapi kami tidak berkecil hati, karena kami juga memiliki program PPnBM 100 persen yang kami buat secara mandiri,” tutur Gomgom.

Sementara itu, Chief Executive Officer PT Astra International TbkDaihatsu Sales Operation (Astra Daihatsu) Supranoto mengatakan, pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam PPnBM DTP.

Ia mengakui, saat diskon PPnBM DTP 100 persen, Daihatsu meraih penjualan ritel sebesar 151.107 unit atau naik 51,1 persen jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2020 yang sebesar 100.026 unit. Sepanjang 2021, Daihatsu meraih pangsa pasar 17,5 persen naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 17,3 persen.

Saat 2021, banyak produk  Daihatsu di segmen non LCGC yang menerima fasilitas diskon PPnBM DTP 100 persen seperti All New Xenia (15 dari 21 varian), Rocky (10 dari 26 varian), All New Terios (4 dari 10 varian). Sedangkan untuk segmen LCGC yang menerima fasilitas seluruh varian Ayla dan seluruh varian Sigra. (uyi/b-15/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/