PALANGKA RAYA-Harga daging ayam ras atau ayam potong yang dijual para pedagang di kompleks Pasar Besar Palangka Raya masih belum stabil. Beberapa hari terakhir, harga ayam mencapai titik terendah, yakni Rp23 ribu.
“Kemarin-kemarin harganya masih Rp23 ribu, tapi sekarang pelan-pelan sudah naik terus,” kata Sunartiyah, salah satu penjual ayam di Pasar Besar Palangka Raya kepada Kalteng Pos.
Sunartiyah juga menyebut, harga daging ayam ras memang sempat menyentuh Rp18 ribu per kilogram. Namun, ia meluruskan bahwa harga tersebut adalah harga jual partai dari pemasok ke pedagang.
“Kalau harga jualnya ke masyarakat ya tetap di atas Rp20 ribu, kecuali yang beli langganan atau beli banyak, bisa kurang sedikit,” kata Sunartiyah.
Harga daging ayam ras yang pada Kamis (17/4) dijual dengan kisaran harga Rp26–30 ribu per kilogram, kemungkinan besar akan naik pada hari Jumat ini.
“Sekarang harga Rp27 ribu per kg, besok (hari ini, red) harganya naik lagi empat ribu, jadi harga jualnya bisa di atas Rp30 ribu,”
Pedagang yang sudah sembilan tahun berjualan daging ayam ras di Pasar Besar ini mengatakan bahwa harga ayam memang sudah mengalami kenaikan dalam satu minggu belakangan.
ujar perempuan yang mengaku dirinya setiap hari mampu menjual daging ayam hampir sekitar 500 kilogram per hari.
Sunartiyah mengaku mendapatkan pasokan daging ayam ras dari pemasok yang datang dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Meskipun harga daging ayam ras mengalami kenaikan, Sunartiyah mengatakan hal itu tidak menyurutkan minat masyarakat Kota Palangka Raya untuk membeli daging ayam.
“Yang beli banyak,” tutup Sunartiyah sambil tersenyum.
Kenaikan harga daging ayam juga dibenarkan oleh pedagang ayam lainnya, Rohman dan Putri.
“Memang besok (hari ini, red) harganya naik lagi empat ribu,” kata Rohman yang saat diwawancarai sedang menyusun dan merapikan dagangan ayamnya.
Dijelaskan oleh pedagang yang sudah 15 tahun berjualan di kawasan Pasar Besar ini bahwa untuk harga jual eceran khusus daging ayam bulat, dirinya biasa menjual dengan harga sekitar Rp22–24 ribu per ekor.
Sementara untuk harga jual khusus daging ayam bersih, Rohman mengatakan dirinya menjual dengan harga Rp26 ribu untuk pembeli partai, dan Rp28–29 ribu untuk masyarakat yang membeli eceran.
Sementara itu, harga ayam potong di sejumlah warung pinggir jalan di Kota Palangka Raya mengalami penurunan drastis hingga mencapai Rp25 ribu per kilogram. Penurunan ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan ayam dari produsen dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi tersebut membuat warung penjual ayam ramai diserbu pembeli, terutama ibu rumah tangga yang merasa terbantu dengan harga yang lebih terjangkau pascalebaran. Salah satu penjual ayam dan sayur di kawasan Bukit Keminting, Nanang, mengungkapkan hal ini kepada wartawan, Kamis (17/4).
“Pemasokan ayam memang sedang melimpah. Biasanya harga ayam di pinggir jalan bisa mencapai Rp35 ribu sampai Rp45 ribu per kilogram. Tapi sekarang hanya Rp25 ribu,” ucapnya.
Untuk stok pengambilan ayam sendiri, warung ini mendapatkan dari produsen Banjarmasin. Meski stok ayam melimpah, para pedagang tetap dibatasi dalam jumlah pengambilan. Setiap pedagang hanya dijatah maksimal 100 kilogram ayam potong per hari oleh pihak produsen.
Nanang menambahkan, pedagang membeli ayam dari produsen dengan harga Rp18 ribu per kilogram. Setelah itu, mereka menjualnya ke konsumen dengan harga Rp25 ribu per kilogram.
Sementara itu, Dewi, salah seorang pembeli yang ditemui di lokasi penjualan, mengaku senang dengan turunnya harga ayam. Ia menyebut, saat lebaran lalu harga ayam sempat melambung tinggi hingga Rp45 ribu per kilogram.
“Sekarang sudah turun, jadi lebih lega. Mau beli di warung atau pasar, selisih harganya juga tidak terlalu jauh,” ungkapnya.(*afa/*sja/ram)