PALANGKA RAYA – Dibanding bulan sebelumnya, kontribusi layanan transportasi ekspor seluruh pelabuhan di Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Februari 2022 mengalami penurunan, dari 34,19 persen menjadi 25,42 persen.
“Total transaksi ekspor melalui Pelabuhan Kumai senilai US$109,87 juta, Sampit senilai US$13,42 juta, dan Pangkalan Bun senilai US$7,55 juta,” kata Kapala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
“Sementara layanan eks por melalui pelabuhan di provinsi lain senilai US$383,79 juta (74,58 persen) yang sebagian besar melalui Pelabuhan Banjarmasin (US$284,73 juta),” imbuhnya.
Menurut dia, dibanding Februari 2021, nilai ekspor yang melalui pelabuhan di wilayah Kalimantan Tengah pada Februari 2022 mengalami peningkatan 99,45 persen, dari US$65,60 juta (Februari 2021) menjadi US$130,84 juta (Februari 2022). Peningkatan ini khususnya didorong oleh meningkatnya nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Kumai 145,08 persen, Pelabuhan Kumai memiliki kontribusi terbesar di Kalimantan Tengah selama Februari 2022 yaitu 21,35 persen, diikuti oleh Pelabuhan Sampit 2,61 persen dan Pelabuhan Pangkalan Bun 1,47 persen.
“Disisi lain, penurunan nilai ekspor terjadi di Pelabuhan Sampit 12,23 persen senilai US$1,87 juta dan Pelabuhan Pulang Pisau (100,00 persen) senilai US$1,07 juta,” katanya.
Eko melanjutkan, layanan ekspor melalui provinsi lain pada Februari 2022 juga mengalami peningkatan nilai sebesar US$264,91 juta, dari US$118,87 juta (Februari 2021) menjadi US$383,79 juta (Februari 2022).
“Layanan ekspor yang melalui provinsi lain pada Februari 2022, utamanya melalui Pelabuhan Banjarmasin 55,33 persen dan Pelabuhan Satui 14,23 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, layanan ekpor melalui provinsi lain mengalami peningkatan di semua pelabuhan, dengan peningkatan terbesar terjadi di layanan ekspor yang melalui Pelabuhan Banjarmasin, dengan peningkatan senilai US$198,14 juta atau sebesar 159,84 persen dibanding bulan Januari 2022.
Sementara itu, secara kumulatif, layanan ekspor meningkat, baik yang melalui Provinsi Kalimantan Tengah maupun yang melalui provinsi lain. Layanan ekspor yang melalui Kalimantan Tengah meningkat sebesar 45,60 persen, dari US$132,27 juta (Januari-Februari 2021) menjadi US$192,59 juta (Januari-Februari 2022).
“Sementara itu, layanan ekspor yang melalui provinsi lain juga meningkat sebesar 58,62 persen, dari US$316,91 juta (Januari-Februari 2021) menjadi US$502,67 juta (Januari-Februari 2022),” tandasnya. (aza/ko)